jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Tim Antimafia Migas, Faisal Basri menyebutkan, ada pihak-pihak yang kebakaran jenggot karena pemerintah sudah satu suara untuk membubarkan Petral.
Keputusan tersebut, kata Faisal, dimaknai beragam oleh mereka yang keberatan anak usaha PT Pertamina itu dibubarkan. Ada yang langsung kabur dan mencari sarang baru. Namun ada pula yang meluapkan amarahnya.
BACA JUGA: Ada Biang Kerok di Pertamina Penentu Harga BBM Nonsubsidi Naik Tinggi
"Menariknya gara-gara Petral dibubarkan, ini ibarat sarang tawon, kita bakar tawonnya rusuh. Ada yang kabur, cari tempat lain, marah dan lainnya," ungkap Faisal di Cikini, Jakarta, Minggu (17/5).
Hanya saja Faisal enggan menyebut siapa mafia-mafia yang dimaksudkannya itu. Untuk membuktikan mafia banyak bersarang di Petral, dia menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusutnya. Dengan dibubarkannya Petral, sambung Faisal, pihaknya telah mempersempit ruang para mafia.
BACA JUGA: Daya Saing Pariwisata Indonesia Melejit
"Jangan mengumbar-umbar sesuatu yang enggak bisa dipertanggungjawabkan. Kami enggak nangkep mafia, karena kita di jalur hukum enggak boleh menuduh dan fitnah. Tapi kita memetakan, maka serahkanlah ke penegak hukum. Jadi tugas kami, gimana supaya mafia-mafia ini enggak bergerak bebas lagi," tandasnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Menteri ESDM: Pertamina Umumkan Kenaikan Nonsubsidi, Pemerintah yang Subsidi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib Petral Terkatung-katung, Menteri ESDM Sebut Akibat Ketidaktegasan SBY
Redaktur : Tim Redaksi