DARI sekian banyak tokoh yang berniat maju sebagai Gubernur Jakarta, dalam Pilkada DKI 2012 Faisal Basri Batubara menjadi salah satu nama yang muncul ke permukaanTerlebih, Faisal Basri telah resmi mendeklarasikan pencalonan dirinya sebagai gubernur melalui jalur independen atau non partai
BACA JUGA: Dituding Jual Premium Campur Air, SPBU Disegel
Ekonom dari Universitas Indonesia tersebut, menggandeng Biem Benjamin sebagai wakil untuk mendampinginya.Faisal Basri, selama ini dikenal sebagai sosok yang jujur
BACA JUGA: Antisipasi Banjir, DKI Kebut Perbaikan 64 Pompa
Faisal juga memiliki banyak pemikiran kritis terhadap apa saja yang dianggapnya keliruBACA JUGA: Dongkrak Anggaran Pemeliharaan Saluran
Suami dari Syafitrie dan ayah dari Siti Nabila Azura Basri (14 tahun), Anwar Ibrahim Basri (16 tahun) dan Muhammad Attar Basri (10 tahun) tersebut juga terkenal tegasBahkan saat ditanya, harus memilih mana antara pertemanan atau menegakkan kebenaran, tanpa keraguan ia memilih opsi terakhir yakni menegakkan kebenaranDalam soal kesederhanaan, Faisal juga tak perlu diragukanIa dikenal banyak orang dengan penampilan yang sederhana dan bersahaja
Janjinya kalau terpilih sebagai gubernur, adalah menciptakan transportasi publik yang nyaman dan mengurai kemacetan, meningkatkan ruang terbuka hijau (RTH), meningkatkan efektivitas anggaran dan revitalisasi birokrasi dan menyebar pertumbuhan ke sekitar Jakarta, serta menjamin tersedianya air bersih dan sanitasi yang baik.
Untuk pendanaan dalam pilkada, Faisal mengatakan akan meminta kepada seluruh warga DKI Jakarta dalam bentuk saweran dan transfer uangDengan pengumpulan dana seperti itu, kata dia, dirinya tidak akan berhutang kepada pengusaha yang sering kali meminta timbal balik kepada Gubenur terpilih
Khusus untuk mengatasi kemacetan di ibu kota Faisal mengatakan perlu ada revitalisasi, seperti parkir tidak boleh di bahu jalan, pelebaran jalan, pembuatan lajur khusus sepeda, pembangunan pemukiman baru yang terintegrasi, dan pembatasan mobil pribadiKemudian, disiapkanya armada bus gratis ke terminal busway terdekat"Dengan begitu, masyarakat khususnya pengguna kendaraan pribadi tergugah kesadaranya untuk beralih ke angkutan umum," kata Faisal
Menurutnya, alur pembangunan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, selama ini banyak dipengaruhi pemilik modalMisalnya, rencana pembangunan enam ruas jalan tol sangat terlihat tidak mewakili kepentingan wargaEnam ruas jalan tol bukti keberpihakan kepada pengusahaPermasalahan mendasar Jakarta, yakni kemauan dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan sesuai dengan yang seharusnya dilakukan, bukan semampunyaAkibatnya, kekuatan modal begitu mempengaruhi sisi kebijakan pembangunan.Pemprov DKI selama ini akan dengan cepat menyelesaikan perencanaan jika itu mengandung proyek dengan nilai besarMisalnya, pengesahan anggaran untuk proyek pembangunan enam ruas jalan tol berlangsung hanya tiga bulan"Sedangkan penambahan jalur double track kereta api sepajang 9 km untuk membuat DKI Jakarta dikeliling dari segala arah jalur kereta api hingga saat ini belum terealisasi," ujarnya.
Kemudian, dengan pengelolahan bus Transjakarta yang amburadul dan tidak profesionalPadahal, akibat dari kemacetan DKI Jakarta mengalami kerugian hingga Rp 1,7 TriliunPembuatan double track itu tidak ada proyek pembebasan lahan, jadi Pemrov tidak minat, karena hanya bekerjasama dengan PT KAI, tapi kalau proyek enam ruas tol dengan cepat dibuat masterplan dan anggarannya.
Keberpihakan DKI Jakarta pada pemodal juga terlihat dari menjamurnya minimarket yang mematikan pasar lokalTidak ada lagi sistem tawar menawar di pasar yang selama ini memberi kehidupan bagi warga dan membuat Jakarta sebagai kota matiHasil alam di DKI jakarta seperti kebun buah rambutan di Kampung Rambutan, duku didaerah Kampung Melayu dan hilangnnya Kebun pala serta lokasi penjualan makanan khas lokal, tergantikan makanan imporFaisal juga menambahkan saat ini 13 sungai di DKI Jakarta sudah tercemar dan saluran air menyempitAkibatnya warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, memanfaatkan air tanah untuk konsumsi sehari hariSayangnya, keberadaan sanitasi disamping sumur dengan kondisi yang tidak layak membuat air tanah itu juga telah tercemar.
Kebutuhan pengusaha terhadap proyek harus dapat diatur sesuai dengan kemauan wargaContohnya yakni pemerintah dapat memberikan lokasi disekitar stasiun kereta api kepada pengusaha untuk dikelola baik untuk pembangunan hotel atau apartemen.Pemerintah Provinsi juga harus mendorong perpindahan lokasi pabrik besar seperti industri baja kewilayah lain disekitar Jakarta"Konsep itu untuk mengatasi kepadatan penduduk dan kemacetanPemerintah DKI dapat memberikan subsidi dengan membangun rumah susun dan membayar uang sewa bagi karyawan yang pabriknya dipindahlokasikan ke luar jakarta," tandasnya(wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Hari, Belasan Siswa SMP di Bekasi Kesurupan
Redaktur : Tim Redaksi