jpnn.com - Virus corona atau Covid-19 tak hanya rentan menyerang orang lanjut usia yang memiliki masalah kesehatan.
Rupanya virus Covid-19 ini juga bisa menyerang dan bisa membahayakan bagi anak muda, meskipun dalam kondisi tubuh yang fit dan prima.
BACA JUGA: Teriakan Ganjar saat Gowes Keliling Semarang Bikin Emak-Emak Terkejut
Dalam beberapa kasus, anak muda yang mengidap virus corona tak menunjukkan gejala saat menjalani tes.
Fenomena itu pun menimbulkan pertanyaan bagi para ilmuwan untuk berjuang menemukan alasan kenapa anak muda bisa berisiko terkena virus corona.
BACA JUGA: WhatsApp dan YouTube Batasi Peredaran Informasi Tidak Benar soal Virus Corona
Namun, menurut beberapa ahli hal tersebut bisa saja dan sangat mungkin terjadi. Perbedaan genetik tiap individu pada tingkat usia tertentu bisa jadi penyebab terinfeksi virus Corona.
“Sangat mungkin bahwa sebagian dari kita bisa memiliki susunan genetik tertentu yang membuatnya lebih mungkin dan merespons dengan buruk terhadap infeksi virus corona ini,” kata salah satu ahli virus asal Imperial College London, Michael Skinner seperti dilansir The Guardian, Rabu (8/4).
BACA JUGA: Raker Virtual dengan DPR, KLHK Sampaikan Fokus Bantu Penanganan Covid-19
Menurut Skinner, kerentanan seperti itu bisa dilihat pada beberapa kasus pengidap virus herpes simpleks yang menyebabkan luka dingin.
Pada beberapa pengidap, lanjut Skinner, suatu mutasi yang memengaruhi reseptor sel yang dikenal sebagai TLR3 dalam sistem saraf pusat mereka membuat pengidap tidak mampu menghadapi dampak terburuk virus itu.
Hal itu tentunya membuat mereka tertulari penyakit yang disebut ensefalitis herpes simplex, yang dapat menyebabkan kejang pada anak-anak.
"Bisa jadi kita melihat kerentanan serupa pada beberapa individu yang mendapatkan Covid-19, dan itu membuat mereka lebih menderita akibat efek samping yang serius,” tambah Skinner.
Namun, di lain hal menujukkan bahwa jumlah virus (viral load) yang dimiliki seseorang berdampak pada seberapa kronis Covid-19 bagi penderitanya.
Semakin banyak virus yang dimiliki, semakin buruk dampak yang dihasilkan.
“Kami belum tahu apa dampak viral load pada gejala seseorang yang terinfeksi Covid-19. Untuk Covid-19, laporan awal dari China memberi kesan bahwa viral load lebih tinggi dimiliki oleh pasien dengan penyakit yang lebih parah, juga merupakan kasus untuk Sars dan influenza," kata Edward Parker peneliti dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine.
Untuk itu, Edward menyarankan sangat penting bagi anak muda untuk menjaga kesehatan agar tidak mudah terkena virus asal Tiongkok itu.
"Jika Anda merasa kurang sehat kami sarankan agar Anda menisolasi diri agar tidak menulari orang lain," pesan Edward. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian