jpnn.com, SEMARANG - Proses ekshumasi jenazah Gamma Rizkynata Oktafandy (17), siswa SMKN 4 Semarang yang ditembak mati Aipda Robig Zaenudin mengungkap fakta baru. Terdapat proyektil yang masih bersarang di usus korban.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Helmy Tamaela mengatakan proses ekshumasi itu membuktikan korban meninggal dunia karena proses penembakan.
BACA JUGA: Penembakan Gamma, Reza Menilai Tindakan Aipda Robig Terkesan Lebih Mengerikan
"Proses ekshumasi sudah kami lakukan Jumat minggu lalu, dengan membuktikan korban Gamma meninggal karena proses penembakan," kata AKBP Helmy saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).
Ekshumasi jenazah korban dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (29/11) lalu.
BACA JUGA: Kombes Aris Ungkap Alasan Aipda Robig Tembak Siswa SMK Hingga Tewas, Ternyata
"Pada saat ekshumasi ditemukan proyektil bersarang di bawah usus, lalu proyektil itu kami kirim ke labfor beserta barang bukti senjata api yang sudah diamankan Bidpropam Polda Jateng," katanya.
Kini, pihaknya akan menggelar rekontruksi di lokasi kejadian. Menurutnya olah tempat kejadian perkara itu akan menggambarkan insiden penembakan itu terjadi.
BACA JUGA: Pekan Ini, Aipda Robig Polisi Penembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang Jalani Sidang Etik
Setelah olah kejadian perkara dan mendapat keterangan ahli, pihaknya akan menetapkan tersangka terhadap Aipda Robig yang masih mendekam di sel Rutan Polda Jateng.
Sementara pihaknya juga telah menerima laporan polisi dari pihak keluarga korban dengan Pasal persangkaan 338 dan 351 ayat 3.
Dia menjelaskan tidak ada tawuran di lokasi kejadian depan minimarket Jalan Candi Penataran Raya, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jateng pada Minggu (25/11) dini hari.
"Ketika sampai di tempat pertemuan untuk dijadikan tawuran ajakan tawuran itu ada, menuju tempat tawuran itu ada, akan tetapi proses tawuran itu tidak terjadi," katanya.
Peristiwa penembakan itu terjadi setelah Aipda Robig Zaenudin berselisih di jalan dengan korban. Dia menyebut Aipda Robig dipepet hingga keluar badan jalan.
"Itu hasil penyidikan kami, saat ini sudah ada 11 anak yang dijadikan saksi, dan terduga pelaku (Aipda Robig, red) sudah kami minta keterangan," katanya.
Sementara itu, keluarga korban mengaku tidak tahu terdapat proyektil di tubuh Gamma ketika dimakamkan. Keluarga hanya menerima jenazah korban dalam keadaan sudah dikafani dari RSUP Dr Kariadi Semarang.
"Kami tidak tahu. Kami melihat jenazahnya di rumah sakit sudah dikafani. Jadi kita hanya melihat wajahnya saja," kata Agung, paman Gamma ketika ditemui di daerah Bendan Ngisor, Kota Semarang.
Seperti diketahui, Gamma Rizkynata Oktafandy (17) merupakan seorang siswa SMKN 4 Semarang meninggal dunia karena luka tembak yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin.
Aipda Robig meletupkan empat kali tembakan, dua meleset. Peluru pertama mengenai pinggul kanan GRO hingga meninggal dunia. Sementara peluru kedua menyerempet dada AD, lalu mengenai tangan kiri SA.
Korban meninggal dunia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang pada Minggu (24/11) sekitar pukul 01.58 WIB. Namun, polisi berkilah bahwa korban merupakan pelaku tawuran.(mcr5/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma