Fakta Baru Kasus Pembunuhan Khairul Amin Setelah IS Menyerahkan Diri, Ternyata

Selasa, 09 November 2021 – 02:10 WIB
Ilustrasi - Ekspos kasus pembunuhan di Mapolres Karawang. ANTARA/Ali Khumaini.

jpnn.com, KARAWANG - Tim dari Polres Karawang tengah memburu dua pembunuh bayaran yang telah menghabisi bos rumah makan (RM) Padang bernama Khairul Amin (54), di depan rumahnya, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Rabu (27/10).

Menurut Kasatreskrim Polres setempat AKP Oliestha Ageng Wicaksana, kedua pelaku pembunuhan tersebut sudah masuk dapat daftar pencarian orang (DPO).

BACA JUGA: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Waldansih, Pelaku Memang Sadis

"Kami masih terus melakukan pengejaran pelaku yang kini berstatus DPO," kata AKP Oliestha di Karawang, Senin (8/11).

Sebelumnya, seorang DPO berinisial IS alias Embe telah menyerahkan diri ke Mapolres Karawang dengan diantar langsung oleh orang tuanya, Sabtu (6/11).

BACA JUGA: Tim Gabungan TNI-Polri Bergerak, Lihat Hasilnya

"Yang bersangkutan ini sangat kooperatif karena sudah menyerahkan diri," ucapnya.

Menurut Oliestha, penyidik menemukan fakta baru bahwa IS tidak terlibat secara langsung dalam proses eksekusi korban.

BACA JUGA: 4 Alasan GP Ansor Mendukung Densus 88, Ada Masalah Khilafah

Kesimpulan itu dibuat penyidik berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan IS kepada penyidik memiliki kesesuaian dengan penjelasan para tersangka dan saksi lainnya.

"Bahwa IS ini tidak terlibat secara langsung dalam melakukan aksi pembunuhan. Jadi, status IS untuk sementara ini kami jadikan saksi," jelasnya.

Diketahui, IS sebelumnya sempat menjadi DPO lantaran turut hadir menyaksikan pertemuan para pelaku pembunuh bayaran dengan istri korban berinisial NW (44).

Pada pertemuan itu, NW selaku otak pelaku pembunuhan suaminya menandatangani kontrak kerja atau surat perjanjian dengan pelaku untuk menghabisi korban.

"IS telah menjalani sejumlah rangkaian pemeriksaan, dan hasilnya memang tidak terlibat langsung pada saat peristiwa itu terjadi. Hanya saja karena nama IS tercantum dalam surat perjanjian kerja mereka," ujar Oliestha.

Dia juga menjelaskan bahwa total pelaku pembunuhan bos RM Padang itu berjumlah sembilan orang, dengan rincian enam orang telah ditangkap termasuk istri korban, NW.

BACA JUGA: Luhut Binsar: Ini Seperti Operasi Militer, Kami Melihat dengan Cermat

"Kemudian ada seorang terduga pelaku yang menyerahkan diri tetapi sementara ini statusnya sebagai saksi, serta dua orang lainnya yang masih buron dan masih dalam pengejaran," kata Oliestha.

Bos RM Padang bernama Khairul Amin (54) ditemukan tewas mengenaskan akibat sejumlah luka tusuk dan bacokan, di depan rumahnya, di Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat.

Belakangan, polisi mengungkap bahwa istri korban, NW, terlibat dalam pembunuhan suaminya lantaran sakit hati.

Kepada polisi, NW menganggap korban yang suaminya itu kerap menyusahkan, sering meminta atau menggunakan uang yang ternyata dipakai untuk perempuan lain. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler