jpnn.com - JAKARTA - Sudah 18 hari Wayan Mirna Salihin meninggal dunia setelah menenggak kopi di kafe Olivier, Grand Indonesia. Namun, sampai saat ini polisi belum juga menetapkan tersangka. Padahal penyidik sudah mengantongi beberapa petunjuk dan kejanggalan dalam kasus tersebut.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Eko Haryanto mengatakan, kasus Mirna sebenarnya tidak terlalu sulit. Sebab, kata dia, biasa dalam kasus pembunuhan para pelaku pasti tidak jauh dari lingkaran korban saat kejadian.
BACA JUGA: Pelaku Curanmor Akhirnya Dibekuk Tim Buser
Meski bisa bergerak atas kesadaran sendiri atau disuruh orang lain, si pelaku pasti berada di TKP. “Tinggal ditelusuri saat mengantar atau menyajikan kopi,” kata Eko.
Bahkan, salah satu teman ngopi Mirna, Jessica Kumala disebut-sebut semakin terpojok dalam kasus ini. Apalagi SR, yang merupakan pembantu Jessica menjadi saksi kunci karena diduga ikut membuang celana Jessica.
BACA JUGA: Dua Orang yang Ditangkap di Kampung Ambon Sehari-harinya Cuma Kuli
Celana Jessica yang dipakai saat ngopi disebut-sebut menjadi barang bukti penting kasus ini. (yuz/dos/mas)
BACA JUGA: Rasain! Masih Ingusan Udah Berani-berani Bawa Ganja, Begini Jadinya
Berikat fakta-fakta yang menyudutkan Jessica superti yang dilansir Jawa Pos (Induk JPNN.com):
1. Jessica datang 40 menit lebih awal di kafe Olivier, Grand Indonesia
2. Jessica memesankan kopi dan membayar kopi untuk Mirna dan Hani
3. Jessica sempat menata kopi di meja dan posisi tempat duduk untuk Jessica
4. Saat Mirna mengalami kejang, Jessica disebut-sebut sangat tenang. Padahal semua orang yang ada di sekitar Mirna panik bukan main
5. Jessica membuang celananya yang dipakai saat ngopi bersama Mirna
BACA ARTIKEL LAINNYA... Operasi Kampung Ambon Tak Berkaitan dengan Kasus Kampung Berlan
Redaktur : Tim Redaksi