jpnn.com, CIANJUR - Sekretaris Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengingatkan para pegiat media sosial untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Dia berpesan jangan sampai ketika bermedsos justru mengganggu rasa kebangsaan, membuat gaduh dan mengganggu stabilitas kebangsaan.
BACA JUGA: Moncer di Media Sosial, Ganjar Pranowo Tak Otomatis Jadi Favorit Milenial
“Kita mempunyai kebebasan, tetapi kebebasan kita dibatasi dengan hak orang lain. Etika-etika kebangsaan itulah yang harus diterapkan ketika kita bermedsos,” kata Neng Eem di acara Netizen Gathering yang digelar MPR di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/10).
Kegiatan yang mengangkat tema 'Semangat Juang NKRI, Penguatan Pilar Kebangsaan di Era Digital' itu juga dihadiri Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi MPR Siti Fauziah.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Soal Sidang Kasus Hoaks Babi Ngepet di Depok
Di depan peserta dari perwakilan pemuda, humas Pemkab Cianjur dan media massa, Neng Eem mengungkapkan kegelisahan dengan fakta yang terjadi di media sosial saat ini.
Sebab, banyak informasi hoaks yang bertebaran di media sosial yang dikhawatirkan jika dibiarkan dianggap benar.
BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: Urgensi PPHN versus Hoaks Amendemen
Neng Eem mengungkapkan saat ini media mainstream sudah kalah dengan media sosial. Pegiat media sosial yang mempunyai pengikut yang banyak bisa menggiring opini.
Ketika pegiat media sosial mengupload informasi, banyak followers-nya yang percaya kemudian membagikan informasi itu.
Menurut Neng Eem, hal ini cukup berbahaya karena dilakukan tanpa melakukan klarifikasi.
“Itu sebabnya banyak sekali hoaks di media sosial. Informasi hoaks ini jika dibiarkan lama-lama dianggap sebagai sesuatu yang benar,” katanya.
Menurutnya, mereka penyebar informasi di media sosial tidak seperti pers yang harus memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik.
Mirisnya, masyarakat tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan tidak benar di media sosial.
Dia khawatir maraknya hoaks di media sosial akan mengganggu pilar-pilar kebangsaan.
Maraknya hoaks di media sosial memperlihatkan Pancasila diabaikan dan kecintaan kepada NKRI dikesampingkan.
"Artinya, Empat Pilar Kebangsaan di dunia maya atau media sosial bukanlah hal yang dianggap penting," ungkapnya.
Neng Eem juga mengingatkan ketika bermedsos untuk tidak melanggar hak privasi orang lain.
“Jempol kita ketika bermedsos bisa memopulerkan diri kita, memperbanyak teman. Tetapi sebaliknya, bisa juga mencari musuh,” ujarnya.
Dia menambahkan Netizen Gathering yang digelar MPR ini salah satunya untuk mengingatkan pentingnya pilar-pilar kebangsaan ketika bermedsos.
Kegiatan ini memang tidak sepenuhnya membendung informasi hoaks di media sosial, tetapi paling tidak netizen bisa melakukan antisipasi.
“Netizen atau pegiat media sosial perlu menularkan rasa kebangsaan di media sosial sesuai etika berbangsa dan bernegara dan menghormati hak orang lain. Ini merupakan implemenasi kebangsaan,” pesannya. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beredar Hoaks Vicky Prasetyo Meninggal Dunia, Kalina Ocktaranny Bilang Begini
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi