Fakta Mengejutkan soal Pembuat Kartu Prakerja Fiktif di Bandung

Selasa, 07 Desember 2021 – 16:45 WIB
Konfrensi pers pengungkapan perkara ilegal akses data base kependudukan yang digunakan untuk membuat kartu prakerja fiktif, di Mapolda Jabar, Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Direktur Cyber Kependudukan dan Pencatatan Sipil Erikson P Manihuruk mengungkap fakta seputar kasus pencurian data dan pembuat kartu prakerja fiktif di Kota Bandung.

Tersangka BY ternyata menjalankan aksinya setelah belajar secara autodidak.

BACA JUGA: 5 Pelaku Pembuat Kartu Prakerja Fiktif Raup Untung Sebegini Banyak

BY merupakan lulusan SMK Teknologi di Samarinda, Kalimantan Timur. Dia punya tugas penting dalam kasus ini yakni mencuri data yang diretas melalui laman BPJSKetenagakerjaan.go.id.

Dia kemudian melancarkan aksinya dengan AP, RY, AW, dan WG yang bermukim di Bandung.

BACA JUGA: Kartu Prakerja Terbukti Ringankan Dampak Pandemi, DPR Beri Apresiasi

Erikson mengatakan saat pihaknya mendalami kasus ini, mereka mengetahui BY mempelajari teknik pembuatan NIK.

Kemudian, tersangka juga membuat target tanggal lahir secara random yang akan ditampilkan ke dalam skrip buatannya.

BACA JUGA: 6 Tersangka Pemalsu Data Kartu Prakerja Diringkus Polisi, Begini Modusnya

"Kemudian nomor urut belakangnya dicoba 00001-00005. Begitu dapat angka itu, dia coba mengakses ke data BPJS Ketenagakerjaan," kata Erikson di Mapolda Jabar, Selasa (7/12).

Erikson mengatakan ketika portal mengeluarkan data yang dianggap valid, maka tersangka menggunakan data tersebut untuk daftar membuat kartu prakerja.

"Makanya tadi sekitar ada 300 data valid dan 12 juta yang diambil secara random, ini dari BPJS Ketenagakerjaan. NIK ini digunakan untuk kartu prakerja," ujarnya.

Erikson juga menemukan data tersebut ada di dalam KTP, tetapi hanya berbentuk file saja, bukan murni bentuk fisik KTP.

Pasalnya, KTP tersebut hanya tersedia blangkonya saja sehingga seolah-olah KTP tersebut terpindai.

"Padahal hanya dibuat dari Photoshop yang datanya sudah diambil lebih dulu," imbuhnya.

Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Jabar menangkap lima pelaku pembuat kartu prakerja fiktif di Bandung dari rentan waktu 29 November hingga 1 Desember 2021.

Tersangka BY ditangkap di Jalan Ciptomangunkusumo, Kota Samarinda, sementara AP, RY, AW, dan WG diringkus di Hotel Geary, Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.

Para pelaku meraup keuntungan sebesar Rp 2,5 miliar hingga Rp 15,3 miliar. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Adek
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler