Fakta Terbaru Soal Pelaku Penusukan Bripka Ridho, Begini Pengakuan Sang Bunda, Oh Ternyata

Minggu, 06 Juni 2021 – 01:11 WIB
Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan saat diwawancarai oleh awak media didampingi Kasubdit III Jatanras, Kompol Christoper Solohot Panjaitan dan Kanit 4 AKP Nanang Supriatna, Sabtu (5/6). Foto: diansyah/palpos.id

jpnn.com, PALEMBANG - Polda Sumsel masih terus mendalami kasus penusukan terhadap anggota Satlantas Polrestabes Palembang, Bripka Ridho Oktanaro, pada Jumat (4/6).

Teranyar, polisi telah mendatangi kediaman dan menginterogasi ibunda Muhammad Isryad, 34, di seputaran Jalan Ariodillah, KM 4 Palembang.

BACA JUGA: Ibu dan Anak Berbuat Dosa di Kamar Indekos, Polisi: Sudah Sempat Insaf, Kini Berulah Lagi

Hasilnya, menurut sang ibu, anaknya pernah dirawat di sebuah rumah sakit jiwa di Palembang dari tahun 2009 – 2011.

Hal tersebut disampaikan Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Siallagan saat diwawancarai oleh awak media didampingi Kasubdit III Jatanras, Kompol Christoper Solohot Panjaitan dan Kanit 4 AKP Nanang Supriatna, Sabtu (5/6).

BACA JUGA: Pernyataan Kapolda Sumsel Soal Motif Pelaku Penusukan Bripka Ridho Oktanaro

“Namun, kami akan mengetes lagi pada saat pelaku melakukan perbuatannya. Apakah dia bisa mempertanggungjawabkannya di depan hukum dengan cara pemeriksaan psikolog tentang kondisi mental yang bersangkutan,” ujarnya.

Meskipun demikian, sebelum keluar hasil pemeriksaan kondisi kejiwaan, mereka akan menganggap pelaku tetap bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

BACA JUGA: Benarkah Pelaku Penusukan Bripka Ridho Terlibat Jaringan Teroris?

“Saat melakukan pemeriksaan, pelaku ini cukup lancar dalam menjawab pertanyaan penyidik selayaknya orang normal. Dan untuk pengakuan pelaku bahwa dia teroris, itu mungkin dia ingin menjadi seperti teroris,” jelasnya.

Ditambahkannya, namun setelah mereka membaca dan melihat pergaulan, lalu membuka kegiatan pelaku di media sosial, serta hubungannya dengan lingkungan.

Mereka belum melihat adanya mata rantai hubungan pelaku dengan jaringan teroris.

Kemudian, saat disinggung mengenai pelaku pernah ditahan kasus teroris di Nusa Kambangan, Hisar mengatakan mereka melihat tidak ada kebenaran yang disampaikan pelaku bahwa tahun 2013 itu terlibat kasus teroris.

Lebih lanjut, dari hasil pemeriksaan mereka terhadap pelaku ditemukan sebanyak 3 buah senjata tajam jenis pisau pada saat di TKP.

Kemudian, ketika menggeledah indekosnya terdapat banyak pisau yang berjumlah sekitar 20 buah lebih.

BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas

“Melihat barang-barang bukti, kami akhirnya menanyakan kegunaan senjata-senjata tajam itu kepada pelaku, dan dijawabnya untuk aksi. Selain itu, kami juga menyita satu handphone dan dua buah laptop,” tutupnya. (*/palpos.id)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler