jpnn.com - KETIKA seorang perempuan menikah, ia biasanya dihadapkan dengan pilihan untuk mengganti nama gadisnya atau tidak. Umumnya, setelah menikah, para perempuan memang mengganti nama belakangnya dengan nama sang suami.
Sebenarnya, hal ini bukanlah masalah besar. Namun, bagi perempuan yang memiliki karier yang bagus, mengganti nama sedikit banyak bisa memengaruhi kariernya.
BACA JUGA: Stt...di Dalam Miss V Terdapat Flora Baik dan Jahat
Nama gadis menjadi perdebatan sengit yang kuat selama beberapa dekade terakhir. Pada 1970-an, menjaga nama belakang Anda merupakan pernyataan politik.
Pada 1980-an, tidak ada seorang pun peduli lagi. Mereka langsung mengganti nama belakang mereka dengan nama belakang sang suami setelah mereka menikah.
BACA JUGA: Asyiknya Relaksasi di Rumah Setelah Lebaran
Namun baru-baru ini trend justru menunjukkan kenaikkan yang signifikan pada wanita yang tetap menjaga nama belakang mereka setelah menikah.
The New York Times mengungkapkan bahwa sekitar 20 persen wanita menikah dalam beberapa tahun terakhir telah memutuskan untuk menjaga nama terakhir mereka. "Perubahan ini berdasarkan sejumlah alasan, termasuk fakta bahwa banyak perempuan yang mengenyam pendidikan jauh lebih tinggi daripada kaum pria saat ini dan pria dan wanita saat ini lebih cenderung untuk hidup bersama sebelum menikah," kata profesor sosiologi, Laurie Scheuble, seperti dilansir laman Yahoo Health, Selasa (21/7).
BACA JUGA: Agar si Guguk Tetap Happy saat Kita Mudik
Data lain juga menunjukkan korelasi yang menarik antara tingkat pendapatan dan keputusan untuk menjaga nama gadis. Wanita yang tetap menggunakan nama gadis mereka setelah menikah justru mempunyai penghasilan yang tinggi daripada mereka yang memilih menggunakan nama belakang suami mereka. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladies, Cobalah Tampil Beda saat Lebaran, seperti ini
Redaktur : Tim Redaksi