FAO Dukung Upaya Kementan Wujudkan Ketahanan Pangan

Senin, 13 Maret 2017 – 12:46 WIB
Asisten Direktur Jenderal FAO untuk Asia dan Pasifik Kundhavi Kadiresan bertemu Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di Jakarta, Minggu (12/3) malam. Foto: Humas Kementan for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Asisten Direktur Jenderal FAO untuk Asia dan Pasifik Kundhavi Kadiresan bertemu Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di  Jakarta, Minggu (12/3) malam

Pertemuan untuk bertukar pandangan guna meningkatkan kerja sama antara FAO dan Pemerintah Indonesia.

BACA JUGA: Sambangi KPK, Mentan Diskusi Khusus Soal Ini

Kadiresan menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang dilakukan Indonesia dalam mewujudkan swasembada beras pada tahun 2016 melalui Program Nasional UPSUS dan FAO sangat menghargai upaya-upaya tersebut.

"FAO menghargai keberhasilan Indonesia dalam swasembada beras pada tahun 2016. Capaian ini merupakan hasil dari investasi Pemerintah khususnya Kementerian Pertanian yang sebagian besar digunakan untuk membangun infrastruktur. Langkah selanjutnya adalah membangun sektor pertanian yang berdaya saing dan mendorong diversifikasi pertanian untuk meningkatkan kehidupan petani dan memperbaiki gizi seluruh rakyat Indonesia," kata Kadiresan.

BACA JUGA: Mentan Wakili Presiden Beri Penghargaan Wirausaha Muda

Sustainable Development Goal 2 (SDG-2) menargetkan zero hunger dan perbaikan gizi serta percepatan pertumbuhan sektor pertanian.

Namun, upaya mencapai cita-cita tersebut menghadapi sejumlah tantangan termasuk kenaikan suhu bumi, cuaca ekstrim yang semakin sering terjadi, kekurangan air dan degradasi lahan yang sangat memengaruhi produktivitas pertanian.

BACA JUGA: Mentan Panen dan Serap Gabah Petani di Jawa Tengah

Badan Khusus PBB FAO bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI mendorong penerapan pendekatan ekosistem untuk membangun sektor pertanian yang lebih produktif, tangguh, dan sehat seperti kawasan pengembangan sistem mina-padi, pengendalian hama terpadu dengan pendekatan lanskap pada tanaman padi, dan pertanian konservasi untuk peningkatan produksi jagung.

Selain itu, FAO telah bekerja sama dengan Indonesia dalam menangani flu burung, rabies dan ancaman pandemik lain dengan dukungan dari USAID dan lembaga-lembaga lain.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Amran Sulaiman menjelaskan tentang keberhasilan Indonesia dalam program ketahanan pangan dan mengekspresikan kepuasan beliau terhadap kerja sama antara Indonesia dan FAO.

Amran juga menerangkan bahwa di tahun 2016, Indonesia dapat menghindari import beberapa komoditi strategis seperti beras medium/biasa, cabe segar, dan bawang merah untuk konsumsi; serta menurunkan impor jagung sampai 66,6 persen.

Kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama dengan mengefektifkan pendekatan-pendekatan ekosistem pada sektor pertanian di Indonesia.

Mereka juga sepakat untuk menggiatkan pemberdayaaan petani dan mendorong pengembangan pasar yang lebih efisien untuk produk-produk pertanian.

Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya lebih baik, dalam rangka untuk menstabilkan serta menurunkan harga bahan pangan yang akan membantu menangani permasalahan kemiskinan di pedesaan. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Perintahkan Bupati Amankan Harga Gabah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler