jpnn.com, BANDUNG - Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan mengaku akan membereskan persoalan Skywalk atau Teras Cihampelas yang terbengkalai.
Proyek Teras Cihampelas yang diperuntukan bagi pedagang kaki lima itu kini tidak lagi berfungsi, padahal pembangunannya memakan anggaran miliaran rupiah.
BACA JUGA: Preman Pembacok Pekerja Jembatan Cihambulu Diultimatum, Serahkan Diri Atau Dijemput Polisi
Farhan menuturkan, persoalan skywalk juga disoroti pemerintah pusat. Maka dari itu, setelah dilantik sebagai Wali Kota Bandung, dirinya akan langsung fokus mempelajari Teras Cihampelas.
“Kalau skywalk itu tidak hanya perhatian dari warga Bandung, bahkan Wakil Presiden Gibran juga sudah menanyakan,” kata Farhan ditemui di Balai Kota, Kamis (9/1/2025).
BACA JUGA: Sah! Farhan dan Erwin Ditetapkan jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung
Menurutnya, dirinya akan menghitung ulang nilai investasi dari proyek yang dibangun era kepemimpinan Ridwan Kamil itu.
Selain itu, strategi akan dibuat supaya skywalk tersebut bisa kembali dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
BACA JUGA: Korupsi Dana PIP Universitas Bandung yang Merugikan Mahasiswa
“Kita mesti pelajari satu hal yakni kekuatan konstruksinya seberapa besar. Kemudian, kami juga mesti menghitung ulang investasi yang dibutuhkan sehingga kita nanti bisa segera menentukan apakah akan tetap dikelola oleh pemerintah atau kerja sama dengan pihak ketiga,” jelasnya.
Muhammad Farhan membayangkan, kelak Teras Cihampelas bisa berfungsi sebagai ruang terbuka, tidak hanya pedagang tetapi juga kreativitas.
Namun begitu, dia juga perlu memikirkan dampak dari keramaian apabila tempat itu kembali difungsikan.
“Masalahnya kalau ternyata kita bikin daya tariknya begitu luar biasa, sehingga menjadi sangat penuh kan kita mesti hitung risiko itu atau memperhitungkan masalah kemacetan di bawahnya,” ujarnya.
Muhammad Farhan menargetkan, dalam tiga bulan sudah ada peta rencana revitalisasi skywalk yang menghabiskan dana Rp48 miliar itu.
“Targetnya tiga bulan harus sudah ketahuan,” tandasnya.(mcr27/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina