jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai di berbagai wilayah bersinergi dengan pemerintah daerah dan beberapa instansi fiskal untuk memfasilitasi para pelaku usaha melakukan kegiatan ekspor.
Hal itu dilakukan dalam rangka mendorong daya saing ekspor dan menggalakkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
BACA JUGA: Gali Potensi Ekspor dari Daerah, Bea Cukai Koordinasi dengan Berbagai Instansi
Bea Cukai Jateng DIY dalam mendukung program Pemprov Jawa Tengah dalam meningkatkan ekspor produk UKM menggelar UKM Virtual Expo 2021.
"Peran Bea Cukai dalam rangka meningkatkan ekspor UKM antara lain dengan memberikan insentif fiskal yaitu Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil Menengah (KITE IKM). Jadi apabila ada komponen baik bahan baku, bahan penolong maupun barang modal yang dimasukkan untuk diolah dan hasilnya berorientasi ekspor, maka kami berikan pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impornya,” kata Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Tri Wikanto.
BACA JUGA: Bea Cukai Tanjung Emas Hibahkan 804 Laptop untuk Sekolah di Semarang
Tri juga menyampaikan bahwa Bea Cukai siap memberikan pendampingan kepada UKM terkait fasilitas kepabeanan tersebut.
“Apabila pelaku usaha ingin mendapatkan pendampingan, kami siap, bisa langsung datang ke Kantor Bea Cukai terdekat atau menghubungi Contact Center Bravo Bea Cukai 1500 225,” katanya.
BACA JUGA: Bea Cukai dan Korpolairud Baharkam Gelar Patroli Laut di Wilayah Pesisir Timur Sumatera
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa fasilitas dari Bea Cukai sangat membantu dan harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha.
"Saya sudah pernah mendapatkan fasilitas dari Bea Cukai. Jadi dulu ada koreksi di mana perusahaan mengimpor bahan baku yang sebenarnya bisa free, tetapi karena tidak tahu caranya jadi bayar, makanya sekarang dibantu dan mendapatkan fasilitas,” ungkapnya.
Asistensi terkait fasilitasi KITE IKM juga digalakkan Bea Cukai Malang kepada pengusaha UMKM.
Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan para pengusaha UMKM dapat meningkatkan produksi mereka khususnya untuk komoditas ekspor sehingga dapat mendorong daya saing ekspor di Indonesia.
Sinergi mendorong ekspor juga dilakukan Bea Cukai Madura bersama Karantina Pertanian Bangkalan dengan menggali potensi ekspor dari Madura berupa porang.
Kepala Seksi PKCDT Bea Cukai Madura, Ako Rako Kembaren mengatakan lahan pertanian porang di Sumenep berpotensi dipasarkan tidak hanya domestik, tetapi ada peluang pasar internasional.
Ako menyampaikan, peran aktif segala lini untuk menumbuhkan ekspor dari daerah sangat diperlukan.
Tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada masa pandemi ini harus terus diupayakan.
“Bea Cukai dan Karantina Pertanian berharap komoditas porang asal Sumenep ini bisa menembus pasar luar negeri,” ujarnya.
Upaya lain dalam mendorong ekspor dilakukan Bea Cukai Batam bersama instansi terkait lainnya di antaranya Badan Karantina Pertanian Batam, Stasiun Karantina Ikan dan Pengembangan Mutu Batam, pihak Garuda Indonesia dan beberapa perusahaan pengangkut di Kota Batam, dengan mewujudkan ekspor perdana langsung melalui kargo udara Bandara Hang Nadim.
Tujuan jangka panjang dari kegiatan ini adalah membuat Bandara Hang Nadim menjadi gateaway pergerakan kargo internasional bagi pelaku usaha.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memastikan kesiapan semua pihak yang terlibat dalam rencana ekspor perdana melalui kargo udara di Hang Nadim.
Kepala Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai II Bea Cukai Batam, Paulus Dwi Jogyastara menyampaikan, Bea Cukai Batam mendukung penuh rencana ekspor melalui kargo udara karena sesuai dengan fungsi Bea Cukai yakni sebagai trade facilitator dan industrial assistance.
“Semoga dengan terwujudnya ekspor perdana kargo udara di Hang Nadim dapat menjadi langkah awal Bandara Hang Nadim menjadi hub logistik yang akan membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat Batam,” ungkapnya. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi