jpnn.com - SURABAYA-Potensi perdagangan Indonesia dengan Timor Leste cukup tinggi, tapi selama ini frekuensi logistik terutama dari Tanjung Perak ke Dili belum teratur. Oleh karena itu PT Pelabuhan Indonesia III segera mengoptimalkan hubungan perdagangan dengan Timor Leste. I
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo) Husein Latief mengatakan banyak persoalan yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kinerja perdagangan internasional. Misalnya, komoditi yang dikirim masih belum bisa melalui terminal yang fokus terhadap kegiatan ekspor-impor petikemas.
BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Mulai 2014
"Kita masih mengupayakan, terminal Jamrud menjadi port sebagai destinasi maupun deviasi barang dari dan menuju Dili, Timor Leste. Sebenarnya, potensi perdagangan ke Dili tinggi, banyak produk dari Indonesia yang dipasok ke sana," ujarnya.
Menurutnya, kendalanya ada pada distribusi logistik yang masih perlu ditingkatkan. Salah satunya, terminal yang menangani secara khusus dan shipping line yang melayani jalur tersebut.
BACA JUGA: Dirut Danamon Dukung OJK Awasi Bank
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengatakan, penunjukkan Terminal Jamrud Utara karena masih bisa melayani general cargo. Padahal, Jamrud seharusnya tidak melayani peti kemas internasional. "Memang petikemas internasional seharusnya tidak boleh dilayani di Jamrud. Tetapi karena komoditinya kombinasi, otomatis Jamrud Utara yang bisa melayani," katanya.
Edi mengakui tidak mudah mengawasi kegiatan bongkar muat kombinasi antara petikemas dan general cargo. Hal ini butuh pengawasan ekstra, lantaran melibatkan perdagangan antar negara.
BACA JUGA: Menteri ESDM Berharap tak Ada PHK Imbas UU Minerba
"Yang pasti Bea dan Cukai akan kita libatkan, demikian juga dengan Balai Besar Karantina, bila berkaitan dengan impor-ekspor hortikulutra dan ternak," kata dia.
Pelindo III belum bisa menempatkan terminal milik PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) sebagai port. Masalahnya dermaga di TPS fokus untuk pelayanan petikemas baik domestik maupun internasional. Sedangkan untuk pelayanan general cargo tidak bisa dilayani di PT TPS.
Sejauh ini kapal yang melayani rute Tanjung Perak-Dili adalah Aya III, dengan agen Daya Kaltim. Saat ini baru sekitar tiga hingga empat kali dalam satu bulan, pengiriman komoditi ke Dili. "Produk yang dikirim rata-rata baja produksi dan sebagian dalam bentuk petikemas," terangnya. Kendati muatan ke Dili tinggi, tapi sebaliknnya ketika kembali tidak ada muatan. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Januari 2014 UU Minerba Akan Diberlakukan
Redaktur : Tim Redaksi