Fatal Akibatnya Langsung Memforsir Olahraga

Rabu, 08 September 2021 – 19:39 WIB
Ilustrasi - Warga berolahraga di Kompleks SUGBK, Jakarta. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Dokter saraf dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dewanta Sembiring mengingatkan ada bahaya yang mengancam ketika seseorang langsung memforsir diri berolahraga.

Menurutnya, olahraga memang baik untuk kesehatan, namun bila tubuh belum terbiasa sebaiknya diawali dengan intensitas rendah.

BACA JUGA: Ingat Sumbangan Fiktif Rp 2 Triliun Keluarga Akidi Tio? ini Info Terbarunya

"Harus cek dulu apakah sanggup melakukannya, jangan langsung forsir, naiknya intensitas harus bertahap," ujar Dewanta dalam webinar, Rabu (8/9).

Dia mencontohkan, orang yang baru mulai berolahraga bisa mulai dengan latihan dua kali sepekan.

BACA JUGA: Usut Tuntas Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang!

Kemudian ditambah pada pekan berikutnya menjadi tiga kali sepekan.

"Jangan sampai orang yang tidak pernah olahraga tiba-tiba olahraga dua jam, badannya akan kaget," ucapnya.

BACA JUGA: Lihat Nih 5 Senjata Api Laras Panjang yang Disita TNI, Seram!

Sebelum menentukan olahraga yang akan dilakukan, penting untuk mengecek dulu kondisi tubuh.

Terutama bagi orang di atas usia 35 tahun, periksa riwayat kesehatan diri juga keluarga, untuk mengetahui apakah ada risiko terkena penyakit keturunan seperti hipertensi.

Bila merasa cepat lelah saat baru mulai berolahraga, sebaiknya periksa dulu dan cari olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh.

Waspadai juga potensi cedera saat berolahraga yang disebabkan oleh kurang pemanasan, penggunaan alat olahraga yang tak sesuai, gerakan berulang yang terlalu banyak, terlalu cepat, dan dalam waktu yang lama.

Selain itu juga waspadai otot lemah, lingkungan tidak tepat untuk berolahraga, pengobatan yang tidak tuntas setelah cedera juga pelaksanaan fisioterapi pascacedera yang tidak sesuai.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dr. Evan dari Universitas Hasanuddin, Makassar memaparkan ciri-ciri awal cedera yang berpotensi diabaikan oleh seseorang.

Seperti timbul nyeri, rasa tidak nyaman, atau mengalami bengkak yang hilang timbul.

Saat berolahraga di luar rumah masker harus tetap digunakan untuk melindungi diri dari infeksi virus corona.

Penggunaan masker saat olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang takkan mengganggu sistem pernapasan.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler