jpnn.com, JAKARTA - Awal 2020 ini Fatih Bilingual School melaksanakan program Fatih Volunteer Teaching Program (FVTP) bekerja sama dengan relawan dari Melbourne, Australia.
Program FVTP merupakan bagian dari upaya Fatih Bilingual School untuk terus berusaha memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia, terutama untuk para pelajar di Aceh.
BACA JUGA: Fatih Bilingual School Gelar Acara untuk Mengembangkan Kinerja Mengajar
FVTP merupakan sebuah program pengajaran Bahasa Inggris yang diintegrasikan dalam jam kegiatan belajar mengajar di berbagai sekolah dan dilakukan oleh para relawan sebanyak dua belas orang yang merupakan mahasiswa dari Melbourne, Australia.
"Fatih Bilingual School bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh dan Pemerintah Daerah Kota Banda Aceh mendatangkan para relawan tersebut ke beberapa sekolah negeri level SD dan SMP di Kota Banda Aceh," kata Nurhadi Hafman selaku Advisor Manager Fatih Bilingual School dalam siaran persnya, Rabu (29/1).
BACA JUGA: Mewakili Indonesia, Siswa Fatih Bilingual School Ukir Prestasi di Jepang
Dijelaskan, sampai saat ini para relawan sudah mulai mengajar di SDN 1 Banda Aceh, SDN 67 Percontohan, SMPN 19 Percontohan, SMPN 3 Banda Aceh, SMPN 7 Banda Aceh, SDN 16 Banda Aceh, SMPN 1 Banda Aceh, SMPN 2 Banda Aceh, SMPN 6 Banda Aceh dan akan menyusul beberapa sekolah lainnya.
Kegiatan ini juga diselingi dengan berbagai program pengenalan budaya lewat program orientasi budaya maupun kegiatan-kegiatan lainnya.
BACA JUGA: Sempat Minta Izin Pulang Tetapi Ditolak, Petugas Transjakarta Ditemukan Meninggal
“Para relawan juga akan mengunjungi berbagai tempat wisata di Aceh baik di dalam Kota Banda Aceh maupun wilayah lainnya seperti Sabang dan Takengon.”
FVTP telah dimulai sejak 16 Januari hingga 16 Februari 2020 mendatang. Adapun tujuan dari program ini menurut Nurhadi adalah untuk memberikan suasana pembelajaran yang berbeda terutama dalam kemampuan berbahasa Inggris dengan memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk berinteraksi secara langsung dengan penutur asli bahasa tersebut.
Selain itu, hal ini juga merupakan kesempatan dalam mengenalkan wilayah Aceh sebagai tujuan wisata ke dunia internasional, khususnya ke Australia. Para relawan pendidikan ini diharapkan juga menjadi duta wisata wilayah Aceh kedepannya.
"Kami berharap program ini dapat meningkatkan minat dan kompetensi siswa dalam mempelajari Bahasa Inggris, menambah wawasan dan pola pikir yang lebih luas serta menumbuhkan jiwa toleransi dan keterbukaan," ujar Nurhadi.
Dikatakan Nurhadi, program ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan penuh dan komitmen dari Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, khususnya Kepala Dinas Saminan, M.Pd. dan Walikota Banda Aceh Aminullah Usman. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad