BACA JUGA: Bom Mariot Pakistan Terpicu Penyerbuan Masjid Merah
Southern Poverty Law Center, lembaga yang memonitor kelompok ekstrim di Amerika Serikat, mendiskripsikan aliran yang dirazia tersebut sebagai penentang homoseksual, katolisme dan pemerintahPenggerebekan itu dilakukan setelah FBI mengintai selama dua tahun lebih
BACA JUGA: Bom Marriot Menuai Kecaman
Kuat dugaan anak-anak yang tinggal di tempat tersebut mengalami pelecehan fisik dan seksualBACA JUGA: Klub Malam dan Tambang Terbakar, Puluhan Tewas
Tom Browne, pejabat kantor FBI di Little Rock, mengatakan, investigasi tersebut menggunakan Akta Mann (akta tentang prostitusi, perdagangan manusia, dan perbuatan amoral)”Anak-anak (di tempat) itu sangat mungkin telah mengalami kejahatan seksual dan fisik,” ujar BrowneMemang tidak ada yang ditahan dalam penggerebekan ituTapi, sebelumnya, Jaksa Agung Bob Balfe sudah menyatakan kalau surat perintah penangkapan untuk Alamo bakal segera dikeluarkanSurat perintah itu akan dibuat berdasarkan dugaan kejahatan pornografi dan pelecehan seksual kepada anak-anak
Alamo tidak berada di tempat kejadian ketika razia berlangsungDia sedang di Los AngelesDan ketika diwawancarai Associated Press melalui telepon, Alamo, yang pernah ditangkap karena melakukan kekerasan kepada anak-anak, menyangkal adanya pornografi di lingkungan komunitas gereja pimpinannya“Tidak ada seorangpun dalam gereja yang terlibat hal itu (pornografi),” ujar Alamo, 73 tahun
Alamo menganggap, yang dilakukan petugas di tempatnya itu hanya karena rongrongan pemerintah yang anti-Kristen dan pihak Katolik. ”Dari mana mereka mendapatkan tuduhan sekeji itu? Dari pemerintahan anti-Kristen ?,” ujarnya“Katolik tidak menyukai saya karena saya telah memangkas separo jemaah merekaMereka membenci kekristenan yang sejati,” tambahnya
Alamo juga membantah dirinya berpoligamiDalam situsnya, kelompok pimpinannya menyatakan kalau mereka adalah kelompok yang “Mendedikasikan hidup untuk menyebarkan ajaran Tuhan Yesus Kristus dan memenangkan jiwa seluruh dunia.”
Mengenai jumlah anak-anak yang ada di kompleks itu, belum ada yang memastikanYang jelas, sesaat setelah petugas menyerbu masuk dan sama sekali tak mendapat perlawanan, sebuah mobil van keluar dengan 12 penumpang di dalamnya yang sebagian besar anak-anakJohn Selig, kepala Departemen Pelayanan Masyarakat Arkansas, mengatakan mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah hak asuh anak-anak tersebut akan diambil alih negara
Meski belum ada tanda-tanda petugas akan mengakhiri penyelidikan di tempat itu, gereja di kompleks tersebut Alamo akan diizinkan buka untuk pelayanan MingguGereja Alamo merupakan bangunan tunggal yang sebelumnya adalah sebuah toko peralatanSalib putih bertengger di atap bangunan, dengan menara kecil di sisi kanannya
Wali kota setempat, Tery Purvis, menyatakan, keluhan mengenai kamp tersebut semakin meluas sejak Alamo tiba di Fouke akhir 1990Para mantan pengikut Alamo mendesak agar walikota mengambil tindakanMrreka menyatakan telah terjadi kekerasan pada anak, poligami, dan pernikahan diniPurvis lalu menindak lanjuti keluhan itu dengan melaporkannya kepada FBI
Alamo dan istrinya, Susan, adalah pendeta jalanan di kawasan Sunset Strip Hollywood pada 1966Dia kemudian membangun komuni di dekat Saugus, CaliforniaSusan meninggal pada 1982 karena kankerKala itu, Alamo mengklaim kalau istrinya bakal hidup lagiUntuk itu, selama enam bulan jazad Susan dipamerkan agar para pengikut bisa turut mendoakan
Pada 1988, Alamo ditangkap setelah seorang anak, Justin Miller, kala itu berusia 11 tahun, mengaku dipukul dengan tongkat kayu sebanyak 140 kali oleh empat pria dewasa atas suruhan AlamoNamun, Alamo akhirnya dibebaskan karena kurang buktiAlamo pernah di hukum 4 tahun pada 1994 setelah IRS (Dinak Pajak AS) mengatakan kalau dia menunggak pada pemerintah sebesar USD 7,9 juta (kurs sekarang sekitar Rp 74,2 miliar). (AP/erm/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Olmert Tak Akan Halangi Livni
Redaktur : Tim Redaksi