Fenomena Apa Ini? Kawanan Monyet Turun di Lokasi Bencana Erupsi Semeru Memberikan Isyarat

Sabtu, 25 Desember 2021 – 12:57 WIB
Monyet kelaparan turun ke jalan di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru. Foto: Dokumentasi Rohmat for jpnn.com

jpnn.com, LUMAJANG - Kawanan monyet bermunculan di kawasan jalur perbukitan Piket Nol, Lumajang, Jatim pada Kamis (23/12).

Fenomena tersebut menjadi perhatian masyarakat, terutama para pekerja yang sedang merancang pembangunan jembatan gantung di sekitar Gladak Perak.

BACA JUGA: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Lokasi Bencana Erupsi Semeru, Siapa yang Memasang?

Monyet-monyet tersebut turun ke jalanan diduga karena lapar akibat kerusakan hutan pascaerupsi Gunung Semeru.

Para pekerja pun akhirnya memberikan nasi bungkus kepada sekelompok monyet.

BACA JUGA: Mengaku Gadis, Padahal Janda

"Setelah kejadian erupsi, baru sekarang monyet-monyet itu turun. Mungkin di atas (hutan, red) sudah enggak ada yang bisa dimakan," kata Sucipto.

Dia mengatakan sebelum bencana erupsi Gunung Semeru, monyet-monyet memang sering berkeliaran di sekitar area Gladak Perak.

BACA JUGA: Mbak SS Sempat Begituan 4 Kali Sama Teman Prianya di Apartemen Surabaya, Ujungnya Pahit

Akan tetapi, kali ini, tingkah monyet-monyet tersebut lebih jinak.

Monyet-monyet itu mendekati manusia seakan memberikan isyarat bahwa mereka kelaparan.

"Kalau monyet di Gladak Perak, memang ada. Namun, kalau ada manusia, mereka lari. Kalau sekarang, malah semua turun mendekat. Pasti monyet-monyet tersebut kelaparan," ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Novita Kusuma Wardani menyebut erupsi Gunung Semeru mengakibatkan sekitar 1.268 hektare lahan hutan rusak.

Kawasan itu meliputi zona rimba, inti, maupun permukiman. Satwa-satwa liar banyak sekali yang tinggal di tiga zona tersebut.

Pihaknya saat ini tengah berusaha menyelamatkan satwa. Namun, upaya itu belum bisa dilakukan secara maksimal karena kondisi di lapangan masih berbahaya untuk didekati.

"Di zona itu ada landak, makaka, babi hutan, dan jenis satwa lain. Waktu evakuasi, kami sempat menyelamatkan landak. Tetapi yang lain belum sempat kami temukan,” ucapnya.

Dia mengatakan satwa-satwa tersebut sempat menyelamatkan diri ke tempat lebih aman ketika terjadi erupsi pada 4 Desember lalu. (mcr26/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler