jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi maraknya anak muda khususnya dari Citayam yang nongkrong di Kawasan Stasiun Sudirman dan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, belakangan ini remaja dari Citayam hingga Cibinong kerap datang beramai-ramai di kawasan tersebut pada sore hingga malam hari.
BACA JUGA: Aldi Taher Siap Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024, Netizen Heboh
Anies mengaku tak keberatan dengan adanya fenomena tersebut.
Hal itu lantaran kawasan Sudirman memang disiapkan untuk semua kalangan.
BACA JUGA: Anies Baswedan Sebut Tidak Ada Kelangkaan Pangan di Jakarta Jelang Iduladha, Alhamdulillah!
“Kami menyiapkan ruang ketiga menjadi ruang yang menyetarakan,” ucap Anies, di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (7/7).
Anies menceritakan Jalan Jenderal Sudirman beberapa tahun yang lalu hanya dinikmati oleh orang yang bekerja di sekitar jalan tersebut karena belum adanya trotoar yang lebar.
BACA JUGA: Anies Baswedan Diminta Blacklist ACT Setelah Heboh Kasus Tilap Dana Umat
Para pekerja biasanya hanya menggunakan kendaraan untuk datang dan pulang.
Menurut dia, sangat jarang warga yang berjalan kaki.
Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies kemudian membangun trotoar yang lebar untuk memfasilitasi para pejalan kaki.
“Apa yang terjadi setelah dibangunnya trotoar? Trotoarnya sangat lebar, bukan saja mereka yang bekerja di kawasan ini yang bisa berjalan kaki tetapi seluruh warga Jabodetabek bisa menikmati jalan dengan pemandangan gedung tinggi,” jelasnya.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu mempersilakan seluruh masyarakat untuk bisa datang ke Jalan Jenderal Sudirman.
“Boleh datang dari mana saja ke tempat ini enggak harus mereka yang secara sosial ekonomi tengah-atas justru demokratisasi yang terjadi di tempat ini siapa saja bisa menikmati,” tutur Anies Baswedan. (mcr4/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan Cabut Izin Usaha Holywings, Aziz Yanuar Merespons, Simak!
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi