Fenomena Hujan Es Kembali Melanda Desa Kunyit Tanah Laut

Senin, 15 April 2019 – 03:35 WIB
Hujan disertai angin membuat butiran es menerjang beberapa rumah di Jalan Atilam Desa Kunyit Kecamatan Bajuin. Foto: Ardian Hariansyah / Radar Banjarmasin

jpnn.com, TANAH LAUT - Fenomena alam hujan es terjadi di Desa Kunyit Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (13/4).

“Fenomena ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Tujuh tahun lalu," ucap Itah (35) warga Jalan Atilam RT 5 Desa Bajuin, Sabtu (13/4) kemarin.

BACA JUGA: Hujan Es Landa Nagari Simawang

Itah mengaku hujan es yang terjadi kemarin siang sekitar pukul 13.30 Wita itu berbeda dengan tujuh tahun yang lalu. Saat itu, hujan es itu tidak disertai guyuran hujan, namun hanya angin dan hujan es.

" Yang kemarin siang, angin dan hujan lebat," jelasnya. Dia menambahkan hujan es yang terjadi berlangsung sekitar setengah jam. Jika dibandingkan waktunya, lebih lama dibandingkan dengan tujuh tahun lalu.

BACA JUGA: Tanah Laut Sukses Gelar Gala Desa

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Bayu Kencana Putra memastikan bahwa hujan es yang menghebohkan masyarakat tersebut bukan rekayasa. "Iya, itu memang hujan es," katanya kepada Radar Banjarmasin.

Dia menjelaskan, peristiwa langka itu terjadi karena adanya proses konveksi atau pemanasan vertikal pembawa uap air yang mengakibatkan terbentuknya butir-butir awan berupa es. "Kalau proses konveksi tambah kuat, maka awan semakin tebal dan komponen es semakin besar," jelasnya.

BACA JUGA: Fenomena Hujan Es Terjadi di Jatim

Ditambahkannya, fenomena langka itu biasanya terjadi pada masa transisi atau pancaroba. Baik dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya. "Hujan es terjadi pada saat hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang dengan durasi singkat," tambahnya.

Sementara hujan yang terjadi di wilayah Bajuin sendiri menurutnya hanya bersifat lokal. Selain didukung adanya konveksi kuat, juga dipengaruhi oleh konvergensi atau mengumpulnya massa udara di suatu daerah yang membantu pembentukan awan tebal di wilayah sekitar Kalimantan Selatan dan Tengah.

"Akibat konvergensi ini, cuaca ekstrem tidak hanya terjadi di wilayah Tanah Laut. Tapi juga hampir di semua daerah di Kalsel," ungkap Bayu.

Berdasarkan pantauan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor,dia menyebut, hujan sedang sampai lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang terjadi di wilayah Kabupaten Banjar, Banjarmasin, Batola, Banjarbaru, Tanah Laut, HSU, Tapin dan HST.

Secara terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin membenarkan bahwa cuaca ekstrem terjadi di sejumlah daerah. "Di Tanah Laut, bahkan ada hujan es dan angin kencang," ujarnya.

Meski begitu, dia menyampaikan, sejauh ini tak ada laporan adanya korban yang diterima BPBD Kalsel. “Kami menunggu laporan, tapi sampai saat ini tidak ada korban jiwa. Mudah-mudahan jangan sampai ada,” pungkasnya. (ard/ris/ay/ran)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hujan Es di Tol Cipularang


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler