Fenomena Tanah Bergerak, Sejumlah Warga Seram Bagian Barat Masih Mengungsi

Jumat, 05 Agustus 2022 – 23:38 WIB
Logo BNPB. Foto: ANTARA//bnpb.go.id/pri.

jpnn.com, JAKARTA - Seberapa warga Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku dikabarkan masih mengungsi hingga hari ini, Jumat (5/8) setelah rumah mereka terdampak fenomena tanah bergerak.

Hal itu disampaikan Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari pada Jumat malam.

BACA JUGA: Pembunuhan Brigadir J: Analisis Reza soal Kode Senyap, Ada Peran Senior

Dia menyebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB menginformasikan ada 6 KK atau 24 jiwa masih mengungsi setelah rumah mereka mengalami kerusakan. Total warga terdampak berjumlah 17 KK.

Peristiwa tanah bergerak itu terjadi di Desa Luhu, Kecamatan Haumual, SBB, Minggu (31/7) lalu. Beruntung tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian tersebut.

BACA JUGA: Jenderal Dudung Mengukuhkan Habib Luthfi bin Yahya sebagai Warga Kehormatan Angkatan Darat

"Data terakhir hingga hari ini, gerakan tanah berdampak pada rumah warga rusak berat enam unit dan rusak ringan 11 unit, sedangkan pada fasilitas pendidikan, tercatat rusak ringan satu unit," ucap Muhari.

BPBD setempat sudah berkoordinasi dengan aparat dan dinas terkait. Asesmen telah dilakukan dan penanganan terhadap warga terdampak dilaksanakan sejak awal peristiwa terjadi.

BACA JUGA: Pria Ini Bilang Kapolri Tidak Main-Main, Fakta Kematian Brigadir J Akan Terungkap

Selain itu, BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten SBB juga memberikan bantuan berupa terpal, sembako, family kit dan matras kepada keluarga terdampak.

"Petugas BPBD juga telah meminta warga untuk waspada dan siap siaga terhadap dampak yang lebih luas" ujarnya.

Menurut laporan BPBD, fenomena tanah bergerak terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta kondisi tanah yang labil.

Sementara itu, berdasarkan analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kecamatan Haumual termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah menengah.

Sementara itu, di kecamatan lain, seperti Hunitetu, Kairatu, Kairatu Barat, Kairatu Timur, Seram Barat, Taniwel dan Taniwel Timur, wilayah tersebut berada pada potensi menengah hingga tinggi.

Menyikapi bahaya gerakan tanah di wilayah Huamual, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana susulan.

Berdasarkan prakiraan cuaca besok Sabtu (6/8), wilayah Huamual berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga berat.

"Potensi hujan ringan hingga sedang masih berpeluang hingga lusa, Minggu (7/8)," kata Muhari. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler