Fenomena Vanila Girls, Tipe PSK yang Tengah Jadi Primadona Gang Semen

Senin, 21 November 2016 – 06:24 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BOGOR - Tidak hanya perusahan yang melakukan trobosan. Gang Semen, lokalisasi tertua di Kabupaten Bogor pun demikian. 

Lokalisasi di kawasan Puncak ini sekarang memiliki barang dagangan baru, yaitu pekerja seks komersial (PSK) yang disebut dengan istilah 'vanila girls'.

BACA JUGA: Warga Australia yang Lompat dari Lantai 29 Itu Diduga Terlilit Utang

“Di sini ada yang baru namanya vanila girls. Cuman harganya lebih mahal. Tapi dijamin beda,” ujar Maman salah satu germo GS saat ditemui Radar Bogor, Sabtu (19/11) malam. 

Vanila girls adalah PSK yang baru melahirkan dan masih menyusui anaknya. Jenis PSK satu ini kini sedang laris-larisnya di Gang Semen. 

BACA JUGA: GEGER! Warga Australia Lompat dari Lantai 29

“Ya, perempuan yang baru sebulan dua bulan melahirkan. Dan masih menyusui anaknya. Jadi bisa minum air susu kaya bayi,” katanya sembari menggoda.

Untuk jumlah vanila girls ini masih terbatas. Dari 122 PSK yang mangkal di Gang semen, hanya ada sepuluh yang masuk kategori vanila girls. 

BACA JUGA: Kemeja Kotak-Kotak Ahok-Djarot Jadi Ladang Rezeki Para Pedagang

Radar Bogor pun mencoba menemui vanila girls Gang Semen dengan nama samaran Sani (25) untuk menggali lebih banyak informasi. 

Ibu muda ini merupakan salah satu primadona vanila girls di sana. Pasalnya, bentuk tubuhnya lebih proposional ketimbang vanila girls lainnya. 

Menurut Sani, fenomena ini baru muncul beberapa minggu yang lalu. Dirinya pun mengaku baru satu bulan terjun ke dunia hitam Gang Semen.

Demi mendapatkan jasa vanila girls, pria hidung belang harus merogok kocek Rp 350 ribu. 

“Kalau tarif cuman beda Rp 100 ribu (dari PSK biasa),” tutur Sani, wanita bergicu merah merona itu, kepada Radar Bogor.

Menjadi vanila girls bukan tanpa resiko. Karena baru melalui proses persalinan, alat vital mereka lebih rentan terluka. 

Tak jarang para vanila girls harus ke dokter untuk mendapatkan perawatan.

“Kalau yang (baru melahirkan) satu bulan itu yang was-was, sering ke dokter untuk berobat karena robek. Tapi kalau dua bulan ke sana sudah aman,”imbuhnya.

Untuk mengurangi agar tidak luka, Sani memiliki trik khusus.

“Ya banyakan oral seks aja. Mainnya paling sepuluh menit,” tuturnya. 

Terpisah, praktisi kesehatan Kabupaten Bogor dr Desriza mengatakan, wanita yang baru melahirkan seharusnya tidak melakukan hubungan badan.

Setidaknya selama 41 hari sejak persalianan.

“Bahaya jika usai melahirkan melakukan hubungan seksual. Ada jeda waktunya jedanya usai melahirhakan,” tukasnya. (all/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Ahok Atasi Masalah Anjal dan Pengemis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler