Fenometer Memantau Tren Sosial dan Politik dengan Teknologi Terbaru, Lebih Cepat & Akurat

Kamis, 03 November 2022 – 03:24 WIB
Warga saat mengikuti pencoblosan Pilkada. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Platform Fenometer hadir di Indonesia untuk membantu pelaku politik agar mampu membaca semua fenomena sosial dan politik untuk mengukur popularitas dan juga memahami suara publik.

Dalam acara press conference launching Fenometer, Teguh Handoko selaku founder mengatakan, platform ini akan membantu mengukur elektabilitas kandidat politik lebih cepat, sering, dan lebih akurat.

BACA JUGA: Sony Subrata: Fenometer Hadir Untuk Meracik Strategi Politik Secara Digital

Teguh dalam keterangannya juga memperkirakan jumlah pemilih muda akan mendominasi pada gelaran Pemilu 2024.

Jumlah mereka diprediksikan akan menyentuh angka 60% dari keseluruhan pemilih tetap. Ada 191,4 juta pengguna aktif sosial media yang didominasi oleh pemilih muda.

BACA JUGA: 3 Rekomendasi Basic Skincare Untuk Pria dari dr Annisa, Silakan Dicoba

"Menjelang 2024 para timses perlu bekerja keras untuk berkomunikasi dengan pemilih muda yang jumlahnya 60% dari semua pemilik suara," ujar Teguh saat acara launching produk Fenometer di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (1/11).

Teguh juga mengungkapkan jika saat ini Fenometer telah memiliki dedicated team untuk setiap klien dalam upaya memastikan setiap fenomena sosial atau politik dipelajari dengan rinci.

BACA JUGA: Siap Gempur, Milenial Sumut Dukung Ganjar Jadi Presiden 2024

Sementara itu Strategic Partner Fenometer, Indon Novo yang turut hadir dalam acara ini menjabarkan, Fenometer mempunyai perangkat canggih yang punya basis pustaka lebih dari 70.000 kata.

"Machine learning di Fenometer memiliki basis pustaka lebih dari 70.000 kata dan jumlah ini terus bertambah sesuai dengan fenomena yang dipanta," jelas Indon Nova.

Indon Novo juga menceritakan metodologi yang dilakukan oleh Fenometer dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sumber data, analisa dan periode.

“Sumber data yang diambil berasal dari data percakapan yang dihimpun didapatkan melalui kanal Twitter, Instagram, YouTube, Facebook, Online News, dan Blog di Indonesia," terang dia.

Novo juga menambahkan bahwa analisa dilakukan melalui keyword (kata kunci) yang telah diriset sebelumnya dan yang memiliki keterkaitan dengan isu/project yang akan dievaluasi laporannya.

"Ketika terjadi satu fenomena nasional, Fenometer memiliki kemampuan untuk memantau jutaan percakapan dan memonitor ratusan media nasional," beber Indon Novo.(chi/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler