Ferdy Sambo Menangis Seusai Bilang: Kenapa Kamu Tak Berani Menatap Mata Saya?

Rabu, 19 Oktober 2022 – 15:26 WIB
Terdakwa kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice Arif Rachman Arifin menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ferdy Sambo Menangis Seusai Bilang: Kenapa Kamu Tak Berani Menatap Mata Saya?

Mantan Kadivpropam Polri Ferdy Sambo mengotot di hadapan Arif Rachman Arifin dan Hendra Kurniawan ihwal rekayasa kronologis penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).

BACA JUGA: Sidang Brigjen Hendra Kurniawan, Mbakmu Pakai Celana Pendek, Pahanya Diraba

Hal itu terjadi saat Hendra dan Arif ke ruangan Ferdy Sambo guna menceritakan isi rekaman CCTV yang berbeda dengan keterangan Kombes Budhi Herdi Susianto dan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Fakta tersebut terungkap dalam dakwaan yang dibacakan JPU dalam sidang kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan kematian Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10).

BACA JUGA: Inilah Dialog Brigjen Hendra Kurniawan dengan AKBP Ari Cahya Tim CCTV KM 50

JPU membeberkan bahwa Arif Rachman, Ridwan Soplanit, Chuck Putranto, dan Baiquni Wibowo telah menyaksikan isi rekaman yang memperlihatkan Brigadir Yosua masih hidup saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas Duren Tiga.

Isi rekaman CCTV itu berbeda dengan pernyataan Ferdy Sambo yang menyebut saat dirinya tiba Brigadir Yosua sudah tewas setelah baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer yang dipicu pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

BACA JUGA: Bela Hendra Kurniawan Cs, Henry Yosodiningrat: Mereka Dibohongi Ferdy Sambo

"Bahwa itu keliru," tegas Sambo di hadapan Hendra dan Arif, seperti disampaikan JPU.

Ferdy Sambo mulai berbicara dengan nada meninggi dan emosi kepada Hendra dan Arif.

"Masa kamu tidak percaya sama saya," cetus Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo Menangis

Ferdy Sambo pun mulai menginterogasi Hendra dan Arif ihwal siapa saja yang telah menonton isi rekaman dan file-nya disimpan di mana.

Arif menjawab menonton bersama Ridwan Soplanit, Chuck Putranto, dan Baiquni Wibowo.

Arif Rachman berkata kepada Sambo bahwa rekaman tersebut tersimpan di flasdisk dan laptop milik Baiquni Wibowo.

"Berarti kalau ada yang bocor kalian berempat," kata Sambo, marah.

Ferdy Sambo meminta Arif segera menghapus dan memusnahkan file tersebut dengan kalimat, "Kamu musnahkan dan hapus semuanya."

Ferdy Sambo meminta Brigjen Hendra Kurniawan memantau kerja anak buahnya.

"Ndra, nanti kamu cek itu adik-adik, pastikan semuanya beres," perintah Sambo kepada Hendra.

Saat itu, Arif Rachman tak berani menatap wajah Ferdy Sambo.

"Kenapa kamu tidak berani menatap mata saya? Kamu, kan, sudah tahu apa yang terjadi sama mbakmu," kata Ferdy Sambo kepada Arif.

Ferdy Sambo seketika mengeluarkan air mata, menangis.

Lantas, Hendra berkata, "Sudah Rif, kita percaya saja." (cr3/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler