jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komunitas Civil Society Irma Hutabarat menilai ada yang janggal dari pernyataan Ferdy Sambo yang menyebut istrinya, Putri Candrawathi hanyalah korban dalam kasus kematian Brigadir J.
Hal itu disampaikan Irma menyusul pernyataan maaf Ferdy Sambo, tetapi tetap keukeuh menyebut sang istri hanya korban dalam peristiwa kematian Brigadir J di Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (5/10).
BACA JUGA: Irma Hutabarat: Permintaan Maaf Ferdy Sambo Sudah Terlambat, Putri Candrawathi Berkhianat
"Jika diingat yang buat skenario, kan, dia (Ferdy Sambo, red). Jadi, sebetulnya kalau dia minta maaf jangan didengarkan maafnya," kata Irma saat dikonfirmasi, Kamis (6/10).
Irma Hutabarat lantas mempertanyakan pernyataan bekas Kadiv Propam Polri itu.
BACA JUGA: Komjak Yakin Jaksa Tak Akan Terpengaruh Manuver Ferdy Sambo Cs
"Saya mohon maaf, tetapi istri saya tidak bersalah adalah korban. Memangnya dia (Ferdy Sambo, red) hakim?," tanya Irma.
Irma menegaskan Putri Candrawathi merupakan sosok yang membuat laporan palsu ihwal dugaan pelecehan seksual di Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan itu kemudian diberhentikan penyidikannya oleh polisi karena tak memiliki unsur pidana.
"Istrinya, kan, bikin laporan palsu. Istrinya pergi ke Polres Jaksel itu, yang ngelapor Putri, korban apa?," tutur Irma Hutabarat.
Ferdy Sambo sebelumnya minta maaf dan menyesali perbuatannya di kasus pembunuhan Brigadir J.
"Saya sangat menyesal, saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak pihak yang sudah terdampak atas perbuatan saya, termasuk bapak dan ibu dari Yosua," kata Ferdy Sambo di Kejagung, Jakarta Selatan pada Rabu (5/10).
Ferdy Sambo juga menyebut Putri tak bersalah dan menjadi korban.
"Istri saya tidak bersalah, tidak melakukan apa-apa, justru menjadi korban," ujar Ferdy. (cr3/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama