jpnn.com, JAKARTA - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS merasa ada yang aneh dengan tudingan yang diarahkan Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
ICW sebelumnya menuding Moeldoko punya kaitan dengan pengusaha dalam penggunaan obat Ivermectin untuk penanganan COVID-19.
BACA JUGA: Moeldoko: Itu Tuduhan Mengawur dan Menyesatkan!
Fernando merasa aneh, karena tudingan itu disuarakan saat seluruh elemen bangsa berupaya menangani COVID-19 yang telah memporak-porandakan kehidupan masyarakat secara global.
"Saya yakin dalam membagikan Ivermectin secara gratis kepada masyarakat untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19, Moeldoko bekerja atas nama kemanusiaan," ujar Fernando dalam keterangannya, Jumat (23/7).
BACA JUGA: Keren, Warga Terjaring Razia Langsung Mendapatkan Vaksinasi COVID-19
Fernando mengingatkan agar semua pihak membantu pemerintah menangani COVID-19.
Bukan malah menimbulkan kegaduhan dengan menciptakan opini-opini yang hanya mengganggu konsentrasi penanganan pandemi yang telah berlangsung dua tahun terakhir.
BACA JUGA: Bamsoet Terima Telepon Ketua Parlemen Turki, Bilang Begini Soal Palestina
"Saya meyakini apa yang dituduhkan oleh ICW mengawur, tidak benar dan hanya membuat gaduh dengan mengganggu konsentrasi orang di sekitar Presiden Jokowi," ucapnya.
Fernando juga menilai Moeldoko selama ini bekerja untuk kepentingan masyarakat agar terbebas dari COVID-19.
Dia bahkan rela mempertaruhkan jabatannya untuk itu.
Karena itu, Fernando mendukung jika nantinya Moeldoko membawa kasus tudingan ICW kepadanya ke ranah hukum.
"Langkah tepat atas rencana Pak Moeldoko akan menempuh jalur hukum," katanya.
Moeldoko juga telah membantah tudingan ICW yang mengaitkan dirinya dengan promosi dan distribusi Ivermectin.
"Itu tuduhan mengawur dan menyesatkan," ujar Moeldoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/7).
ICW sebelumnya menyebut Moeldoko dalam jabatannya sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) punya hubungan dengan PT Noorpay Nusantara Perkasa.
Yaitu, mengadakan program pelatihan petani di Thailand.
PT Noorpay sahamnya dimiliki oleh Sofia Koswara sebagai Wakil Presiden PT Harsen Laboratories, produsen Ivermectin.
Tidak hanya Moeldoko, putrinya Joanina Rachman disebut sebagai pemegang saham mayoritas di PT Noorpay Nusantara Perkasa.
"Tidak ada urusan dan kerja sama antara anak saya, Jo, dengan PT Harsen Lab. Ini menodai kehormatan saya sebagai ketua HKTI," kata Moeldoko.(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang