jpnn.com - JAKARTA - Malam Anugerah Festival Film Bulanan (Fesbul) 2023 akan digelar di Grand Ballroom JIExpo Convention Centre & Theatre, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/12).
Malam Anugerah merupakan acara puncak dari Fesbul 2023 setelah melewati berbagai tahapan, dimulai dari seleksi film pendek di sepuluh lokasi fokus (lokus) dari Sabang sampai Merauke.
BACA JUGA: Festival Film Bulanan Gelar Road to Awarding Night di Pontianak
Para kurator kemudian menentukan dua film terpilih dari setiap lokus. Para peserta, termasuk kru yang memproduksi dua film terpilih masing-masing lokus berkesempatan mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan Fesbul baik secara daring maupun luring.
Kegiatan yang bisa diikuti antara lain jejaring komunitas, workshop menuju film komersial, sinema keliling, kolaborasi pemutaran film di dalam dan luar negeri hingga Road to Awarding Night di sepuluh titik Bioskop XXI di Indonesia.
BACA JUGA: Di Malam Puncak Kampanye Sadar Wisata 5.0, Sandiaga Sebut Desa Bisa Jadi Lokomotif Ekonomi
Sepanjang 2023 hampir 800 film pendek mendaftar dan lebih dari 600 film lolos kurasi dan menghasilkan 20 film terpilih dari seluruh wilayah di Indonesia.
Pada Malam Anugerah Fesbul 2023, sebanyak 20 film terpilih tersebut menjadi nominasi kategori penganugerahan. Yaitu, film ide cerita terbaik, film visual terbaik, film audio terbaik, film dokumenter terbaik dan film fiksi terbaik.
BACA JUGA: Infinix Zero 30 Bikin Film Pendek Korban Bullying: In Front of Us
Selain itu ada pula penghargaan 'Apresiasi Khusus Film Favorit Penonton', dinilai dari respons positif masyarakat yang menonton Film Terpilih Fesbul 2023 saat Sinema Keliling dan kegiatan-kegiatan pemutaran film lainnya.
Menurut salah satu pendiri Fesbul, Abdul Manaf, Sinema Keliling merupakan bentuk ruang kreatif untuk mengapresiasi dan mempromosikan karya film lokal yang memiliki keunikan, autentisitas, karakter dan ciri khas kuat.
Malam Anugerah Fesbul 2023 mengusung tema ‘Tumbuh Bersama dalam Perbedaan'.
Ini merupakan bentuk kampanye dan wujud buah pemikiran, harapan, serta visi misi dari Fesbul itu sendiri.
“Filosofi tumbuh dalam perbedaan mengajak untuk menciptakan dunia di mana setiap orang dilihat, didengar dan dihargai. Perbedaan harus dirayakan, bukan ditakuti. Dengan merangkul perbedaan dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif," ucap Abdul.
Festival Film Bulanan merupakan program yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf).
Bertujuan memfasilitasi, memperluas jaringan filmmaker, serta mendukung pertumbuhan komunitas film lokal yang akan menjadi motor penggerak industri film Indonesia. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinema Keliling Terus Berupaya Menggerakkan Sektor Ekonomi Kreatif
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang