Festival Cap Go Meh di Belitung Ditiadakan, Wabup Isyak Meirobie Beri Penjelasan Begini

Selasa, 15 Februari 2022 – 20:00 WIB
Seorang warga keturunan Tionghoa bersembahyang di salah satu altar Kelenteng Hok Tek Che Tanjung Pandan Belitung. (ANTARA/Kasmono)

jpnn.com, BELITUNG - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memutuskan menidakan Festival Cap Go Meh di daerah tersebut. Keputusan ini diambil karena situasi masih berada di tengah pandemi Covid-19.

“Festival Cap Go Meh kami tiadakan,” kata Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Selasa (15/2). 

BACA JUGA: Perayaan Cap Go Meh di Pontianak Ditiadakan, Begini Penjelasan Edi Kamtono

Dia menuturkan biasanya Festival Cap Go Meh itu rutin digelar.

Namun, mengingat situasi Covid-19 yang terus meningkat saat ini, Festival Cap Go Meh itu ditiadakan. 

BACA JUGA: Bakti Basuh Kaki, Tradisi yang Sudah Jarang Dilakukan Menjelang Imlek

Isyak menjelaskan Festival Cap Go Meh menjadi agenda rutin setiap tahun dan masuk dalam kalender program di daerah itu.

Namun, dalam dua tahun terakhir, terpaksa ditiadakan akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Usulkan 165 Formasi PPPK, Pemkab Belitung: Semoga Bisa Diterima KemenPAN-RB

Dia menyebutkan Festival Cap Go Meh terakhir kali dilaksanakan pada 2020 di halaman Pelindo Tanjung Pandan.

"Namun, sekarang Festival Cap Go Meh kami tiadakan demi keamanan masyarakat luas dari penyebaran Covid-19," ujarnya.

Dia mengatakan Festival Cap Go Meh sebenarnya mampu menyedot perhatian dan animo wisatawan dalam jumlah besar untuk datang ke daerah itu. 

Hal ini terbukti dalam beberapa pelaksanaan Festival Cap Go Meh di daerah itu sebelum pandemi Covid-19, yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat. 

"Festival Cap Go Meh memang unik karena menyuguhkan dan memadukan akulturasi budaya di dalamnya, sehingga memberikan pengalaman yang berkesan kepada wisatawan," kata Isyak Meirobie. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler