Festival Iklim 2020 Dorong Penguatan dan Pelaksanaan Aksi Nyata Mitigasi

Rabu, 07 Oktober 2020 – 13:48 WIB
Wamen LHK Alue Dohong membuka kegiatan Festival Iklim 2020. Foto: Dok Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong, membuka Festival Iklim 2020, yang dilaksanakan secara terbatas di Arboretum Ir. Lukito Daryadi, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (7/10).

Pembukaan Festival Iklim 2020 juga ditayangkan secara daring melalui YouTube Kementerian LHK.

BACA JUGA: KLHK Tetapkan Izin Baru Hutan Alam Primer Seluas 66,27 Hektare

Festival tahunan ini rencananya akan digelar setiap hari selama tiga pekan, sejak 7 hingga 27 Oktober 2020 dengan berbagai agenda kegiatan.

Masyarakat dapat mengakses informasi agenda lengkap pada tautan festivaliklim2020.id melalui perangkat elektronik pintar.

BACA JUGA: KLHK Sosialisasikan Mekanisme dan Kriteria Hijau Proper Tahun 2020

Festival Iklim 2020 mengambil tema “Penguatan Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Masa Pemulihan Pandemi COVID-19” dengan maksud agar mendorong pelaksanaan aksi nyata pengendalian perubahan iklim di Indonesia.

Wamen Alue Dohong menyampaikan, Festival Iklim yang dirayakan tahun ini merupakan sarana outreach kepada publik, tentang implementasi kebijakan perubahan iklim yang telah dilakukan selama kurun waktu lima tahun.

BACA JUGA: KLHK Ingatkan Para Pemegang IPPKH soal Rehabilitasi DAS

Pada tahun kelima ini, Festival Iklim tetap konsisten menyuarakan komitmen negara yang ditulis dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) yaitu target nasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan hingga 41 persen dengan dukungan internasional, serta peningkatan ketahanan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Wamen Alue menerangkan, Indonesia telah meratifikasi Persetujuan Paris menjadi Undang-Undang Nomor 16 tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan Iklim).

“Persetujuan Paris mengundang semua negara pihak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan kemampuan masing-masing negara. Pemerintah Indonesia menyatakan komitmen negara untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen sampai dengan 41 persen,” kata Alue.

Dalam NDC, Indonesia fokus mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di lima sektor yaitu hutan dan lahan termasuk gambut, limbah, energi dan transportasi, industri serta pertanian.

Sebagai National Focal Point (NFP) to the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Kementerian LHK mengkoordinasikan pelaksanaan NDC oleh lima Kementerian/Lembaga baik di tingkat pusat maupun daerah.

Pelaksanaan NDC bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat, serta mitra pembangunan yang menjadi bagian penting dari keseluruhan implementasi kebijakan perubahan iklim di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Ruandha A. Sugardiman mengatakan, Festival Iklim 2020 akan menampilkan serangkaian webinar dan pameran virtual yang mengusung beragam topik seputar mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Festival ini juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi melalui berbagai kompetisi menarik, seperti kompetisi gerakan nol emisi, lomba foto dan video, apresiasi kampung iklim dan masih banyak lagi, untuk merayakan kreatifitas segenap komponen masyarakat dalam menciptakan inisiatif-inisiatif kegiatan mitigasi dan adaptasi.

“Penyelenggaraan Festival Iklim 2020 ini turut didukung oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH atas nama Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan Hidup, Konservasi Alam dan Keamanan Nuklir dan Global Green Growth Institute (GGGI),” ujar Ruandha. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler