jpnn.com, JAKARTA - Kabiro Humas UMB Riki Arswendi, M. Ikom menilai kemampuan berbicara di depan umum sangat penting bagi guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada para siswa-siswinya.
Pengajar mata kuliah public speaking itu menyebut berbicara di depan public membutuhkan seni berkomunikasi.
BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022, Prioritaskan Dulu 193.954 Guru Lulus PG, Jangan Tergeser Lagi
"Menyadari kebutuhan tersebut Biro Hubungan Masyarakat Universitas Mercu Buana, dalam rangkaian Festival ke-14 UMB, menggelar acara Pelatihan Dasar Kompentensi Public Speaking Bagi Guru, sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujar Riki dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/9).
Adapun pelatihan digelar Jum’at (9/9) pekan lalu secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom ikuti oleh para guru sekolah menengah pertama dan atas dari berbagai kota di Indonesia.
BACA JUGA: Tunjangan Guru Honorer Diatur dalam UU Ketenagakerjaan, Indra: Kok Disamakan dengan Buruh
Riki menyebut setiap peserta yang mengikut acara ini mendapatkan e-certificate dari panitia.
“Kami membatasi peserta acara pelatihan ini hanya 50 orang guru, karena saya mengharapkan mereka langsung melakukan praktik public speaking,” terang Riki.
Riki menyebut materi yang diajarkan dalam pelatihan tersebut tidak hanya meliputi praktik master of ceremony, news anchor, announcer, presenter, dan lain-lain.
“Para peserta lebih banyak tertarik untuk mempelajari teknik master of ceremony. Mungkin karena hal ini related dengan aktivitas mereka di sekolah masing-masing,” sambung Riki.
Guru SMPN 15 pulau Morotai, Maluku Utara Surahman Raja, Spd mengaku senang mengikuti acara pelatihan ini meskipun dilakukan secara daring.
“Saya berkesempatan untuk belajar menjadi MC dengan melakukan praktik secara langsung, dan mendapat bimbingan dari seorang dosen sekaligus praktisi,” ungkap Surahman. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul