Festival Kerambitan Awali Perayaan HUT Tabanan

Minggu, 21 Oktober 2018 – 09:42 WIB
Bupati Tabanan Ni Puti Eka Wiryastuti membuka Festival Kerambitan, Kamis (18/10) dalam rangka mengawali rangkaian perayaan ulang tahun daerahnya ke-525. Foto: Pemkab Buleleng

jpnn.com, TABANAN - Kabupaten Tabanan di Bali akan segera merayakan ulang tahunnya ke-525 pada akhir November mendatang. Rangkaian perayaan HUT ke-525 Tabanan telah dimulai pada Kamis lalu (18/10) dengan Festival Kerambitan.

Bupati Tabanan Ni Eka Putu Wiryastuti mengatakan, tema Festival Kerambitan tahun ini adalah Yowana Masikian yang bermakna harmoni di tanah penuh berkah. Menurutnya, tema itu mengangkat nilai-nilai kebersamaan sebagai masyarakat agar saling tolong demi kebaikan dan kemajuan bersama.

BACA JUGA: Warga Tabanan Ingin Sepeda Nusantara Terus Digelar di Bali

Eka mengatakan, Festival Kerambitan sebagai event tahunan telah menjadi ciri khas Tabanan. Pesan dalam festival itu adalah menonjolkan kebersamaan untuk memberikan yang terbaik.

”Saya betul-betul bangga, bersyukur dan berterima kasih dengan adanya festival ini. Festival Kerambitan menjadi trade mark yang tiap tahun selalu menampilkan kearifan lokal berpadu dengan pelestarian alam,” ujar Eka.

BACA JUGA: Kafe dan Indekos Dirazia Jelang Pertemuan IMF-Bank Dunia

Ada berbagai macam kesenian yang ditampilkan pada Festival Kerambitan. Antara lain tari kecak kolosal, pergelarang gong kebyar, okokan dan tektekan massal.

Selain itu, ada 525 penari yang menarikan tari rejang. Jumlah penarinya merujuk pada usia Kabupaten Tabanan.

BACA JUGA: Tabanan Memang Jempolan Garap Kepariwisataan

Ada pula tari pendet dengan penari lintas generasi dari usia PAUD, SD, SMP, SMA hingga PKK. Tari sandat serasi sebagai maskot Tabanan juga ditampilkan pada Festival Kerambitan.

Eka menambahkan, pada Festival Kerambitan juga ada peluncuran program Umaurip. Nama itu merupakan akronim dari kata utamaning uma lan urip.

Umaurip merupakan pengembangan burung hantu (tyto alba) dan babi bali hitam. Kecamatan Kerambitan berupaya melestarikan burung hantu yang dikenal sebagai pemburu tikus.

Dalam festival itu pula ada kuliner babi guling massal. Festival itu memang menampilkan berbagai potensi kuliner dari 15 desa di Kecamatan Kerambitan.

Camat Kerambitan I Gede Sukanada mengatakan, festival tahunan itu sudah empat kali digelar. Kali ini tema yang diusung untuk memperkuat pesan bahwa Kerambitan merupakan daerah pertanian dan kaya potensi kuliner.

“Kami memunculkan program Umaurip yang di dalamnya ada pelestarian tyto alba predator murni hama tikus, yang menjadikan pertanian Kerambitan ramah lingkungan serta pelestarian babi hitam yang akan menjadi maskot kuliner kerambitan dan sudah dikembangbiakan di Timpag," ujar Sukanada.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabanan Kembali Raih Indonesia’s Attractiveness Award


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler