Tabanan Memang Jempolan Garap Kepariwisataan

Minggu, 16 September 2018 – 23:46 WIB
Tenaga Ahli Kemenpar Bidang Pemasaran dan Kerja Sama Pariwisata I Gede Pitana saat membuka Festival Jatiluwih di Tabanan, Bali, Jumat (14/9). Foto: istimewa for JPG

jpnn.com, TABANAN - Keseriusan Kabupaten Tabanan di Bali dalam menggarap pariwisata patut memperoleh acungan jempol. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pun mengakui kinerja moncer kabupaten yang dipimpin Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti itu dalam menggarap sektor turisme.

Salah satu jurus Kabupaten Tabanan untuk menjaring wisatawan adalah melalui Festival Jatiluwih 2018. Festival yang digelar mulai Jumat (14/9) itu berlangsung di D’Uma Jatiluwih Art & Culture Hill, Desa Jatiluwih, Kecamatan Panebel, Kabupaten Tabanan.

BACA JUGA: Tabanan Kembali Raih Indonesia’s Attractiveness Award

Desa Jatiluwih memang sudah kondang. Presiden Ke-44 Amerika Serikat Barack Obama beserta keluarganya pun pernah berwisata di Jatiluwih untuk menyusuri area persawahan.

Tenaga Ahli Kemenpar Bidang Pemasaran dan Kerja Sama Pariwisata Prof. Dr. I Gede Pitana Msc yang membuka Festival Jatiluwih menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan. Dalam catatan Pitana, Tabanan getol menggelar festival yang menonjolkan potensi wisata lokal.

BACA JUGA: Kemenpar Minta Solsel Benahi Aksesibilitas Gua Seribu Warna

“Apresiasi yang tinggi dari Kementerian Pariwisata atas capaian Kabupaten Tabanan sebagai destinasi pariwisata terbaik di Indonesia dan telah berhasil mengadakan berbagai macam festival yang selalu mengkolaborasikan seni tradisional dengan modern sehingga mampu menarik hati wisatawan,” ujar Pitana.

Guru besar ilmu pariwisata di Universitas Udayana Bali itu menambahkan, Jatiluwih saat ini menjadi model pembangunan pariwisata berbasis pertanian tingkat nasional. Pengairan sawah menggunakan sistem subak yang masih bertahan di Jatiluwih menjadi contoh bagi daerah lain, bahkan hingga mancanegarta.

BACA JUGA: Tidur Tanpa Busana, Cewek Norwegia Diperkosa Pegawai Vila

Oleh karena itu Pitana mendorong Tabanan terus konsisten menggelar festival. “Kami berharap agar festival ini bisa dilaksanakan secara konsisten setiap tahunnya dengan waktu dan tanggal yang pasti sehingga menjadi event yang ditunggu-tunggu bagi para wisatawan,” harapnya.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dalam kesempatan sama mengatakan, saat ini Jatiluwih sudah masuk dalam daftar warisan budaya dunia versi UNESCO. Menurutnya, perjuangan memasukkan nama Jatiluwih ke daftar organisasi internasional di bawah PBB itu pada 2012 bukanlah hal mudah.

“Saya mengikuti proses penetapannya. Waktu itu saya ikut hadir ke Rusia, selama 12 tahun kita mengusulkan agar subak diakui sebagai warisan dunia,” tutur Tjokorda yang kondang disapa dengan panggilan Cok Ace itu.

Cok Ace menegaskan, Jatiluwih bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Tabanan. “Masyarakat Bali dan Indonesia pun ikut membanggakannya,” katanya.

Sedangkan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menginginkan Festival Jatiluwih bisa bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat di kabupaten yang dipimpinnya. Harapannya, banyak turis yang datang sehingga warga Tabanan yang bergerak di bidang pariwisata makin sejahtera.

“Kami selalu melibatkan masyarakat dalam setiap festival. Berbagai produk unggulan daerah baik itu dari UMKM atau BUMDes selalu kami tampilkan karena konsepnya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” tutur Eka.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bali Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Parlemen se-Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler