Festival Kuliner Gairahkan Ekonomi Rakyat

Kamis, 18 September 2014 – 16:00 WIB

jpnn.com - SATU lagi agenda pariwisata digelar di Banyuwangi, Jawa Timur. Kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" ini menghelat Festival Rujak Soto, sebuah pesta kuliner makanan khas lokal. Rujak soto adalah makanan unik dari Banyuwangi yang memadukan antara bumbu rujak dan soto.

Festival Rujak Soto bakal dihelat Sabtu, 20 September 2014, di kawasan Taman Blambangan, Banyuwangi. Acara digelar mulai pagi sampai sore hari, di mana kemudian malam harinya pengunjung bisa menikmati malam puncak Banyuwangi Batik Festival yang juga digelar di Taman Blambangan.

BACA JUGA: Speedboat Celaka, Satu Penumpang Tewas, 17 Orang Terluka

”Kami sengaja menyatukan dengan agenda Batik Festival agar wisatawan bisa menikmati berbagai ajang secara bersamaan. Semakin panjang siklus destinasi, dengan strategi yang tepat, tentu semakin besar pula belanja wisatawan yang bisa menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Menurut Anas, Festival Rujak Soto adalah bagian dari pengembangan wisata kuliner untuk memberdayakan masyarakat sebagai pelaku ekonomi. ”Dengan festival ini, cita rasa dan penampilan rujak soto akan meningkat. Penjual tahu bagaimana cara penyajian yang menarik wisatawan dan konsumen secara umum,” ujar Anas.

BACA JUGA: Bersaing dengan Surabaya, Tarakan Unggulkan KKMB

Festival Rujak Soto akan digelar Sabtu, 20 September 2014, mulai pukul 10.00 WIB. Di festival ini, ratusan peserta yang berasal dari para penjual rujak soto, koki hotel, dan restoran serta masyarakat umum berlomba menjajakan makanan khas rujak soto.

Peserta akan berderet-deret mengulek/mengolah rujak secara masal dalam balutan celemek dapur yang menawan. Bumbu-bumbu rujak soto juga dijejer, seperti kacang, petis, udang, garam, gula merah, hingga pisang klutuk. Begitu juga dengan bahan pelengkapnya, semisal sayur kankung, tauge, kerupuk udang, emping melinjo, tahu, tempe, serta kuah soto dan isinya.

BACA JUGA: Diduga Anggota ISIS, Penumpang Kapal Bawa Jimat Kebal Ditangkap

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi Alief Rahman menambahkan, dalam festival ini, yang menjadi poin utama dalam penilaian adalah cara mengulek/mengolah bumbu. Proses pembuatan sampai dengan penyajian dibutuhkan sekitar 15 menit. Dalam batas waktu itu, rujak soto sudah harus siap dihidangkan. ”Bisa dibayangkan betapa serunya. Waktunya cukup pendek, padahal bumbu-bumbu yang harus diolah cukup banyak,” ujarnya.

Rujak soto banyuwangi adalah makanan yang disajikan dalam mangkuk, yang isinya rujak sayur disiram kuah soto babat. Dihiasi dengan kerupuk emping melinjo dan kerupuk udang yang cukup unik. Rasanya unik karena menghasilkan campuran antara soto dan rujak.

”Dengan Festival Rujak Soto ini, tentunya kami ingin mempromosikan makanan khas Banyuwangi. Semakin dikenalnya makanan khas ini, tentu diharapkan penjual rujak soto kian kelarisan,” ujarnya.

Sebagai pelengkap festival ini, beberapa suguhan kuliner khas lokal juga diperkenalkan sebagai pendamping, seperti sego gepuk remuk, sayur lompong Osing, Soto dan Bakso Osing, tahu petis gandrung, pecel rawon, sego tempong, dan rujak bakso dan kare kepala ikan Blambangan. ”Setiap tahun tema festival kuliner berganti. Tahun ini rujak soto, tahun depan makanan khas lokal lain yang akan jadi temanya,” pungkas Alief. (eri/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buron Setahun, Pembawa Kabur Truk Perusahaan Dibekuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler