jpnn.com, JAKARTA - Forum Group Discussion yang dilakukan oleh Institute for Act Against Corruption (IAAC) di Gedung Juang, Jakarta, Rabu (19/4/23) menghasilkan sebuah petisi dukungan untuk menjaga netralitas dan independensi KPK.
Diskusi yang dihadiri oleh sejumlah OKP dan masyarakat umum itu dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan diskursus publik yang positif sehingga tidak terjerumus dalam narasi perpecahan yang dilakukan oleh sejumlah oknum.
BACA JUGA: Diskusi Publik IAAC Hasilkan Petisi Mengecam Intervensi Terhadap KPK
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menyampaikan hari ini publik menjadi korban dari gerakan politis pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu kerja KPK.
Menurut Mardani, publik harus bisa menilai kinerja KPK secara objektif tanpa terseret kepentingan politik manapun.
BACA JUGA: Johanis Tanak Dilaporkan ICW ke Dewas, KPK Dapat Info Begini
“Kasihan masyarakat jadi korban politis, seharusnya mereka bisa menilai apa yang sudah dilakukan oleh KPK secara objektif,” ujar Mardani.
Pernyataan Mardani didukung oleh Ketua Forum Komunikasi Santri Indonesia M Natsir yang juga hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut.
BACA JUGA: Geledah Balai Kota Bandung, KPK Amankan Sejumlah Barang, Apa Itu?
Menurut Natsir, ada upaya mengkriminalisiasi ketua KPK dengan narasi-narasi politis.
“Mereka selama ini melakukan aksi unjuk rasa memprotes ketua KPK Firli Bahuri," ungkap Natsir.
“Jika dilihat dari polanya, ada upaya mengkriminalisasi ketua KPK, mereka yang aksi itu syarat kepentingan politis,” tambah Natsir.
Adapun hasil FGD ini menghasilkan sebuah petisi mendukung netralitas dan independensi KPK dan mengecam segala bentuk intervensi.
FGD bertajuk “Menjaga Transformasi, Sinergisitas dan Independensi Pemberantasan Korupsi di tengah ancaman intervensi dan polemik” itu menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan.
Pada diskusi tersebut, pakar komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Abraham Samad dan Novel Baswedan Cs merupakan aksi yang jelas-jelas bermuatan politis.
Menurut Emrus, apa yang dilakukan oleh mereka telah mencederai institusi KPK yang telah bekerja optimal dalam memberantas korupsi.
“Ya, aksi Abraham Samad dan Novel Cs itu sangat politis. Mereka enggak sadar sudah mencederai KPK yang bekerja sangat baik sampai hari ini,” kata Emrus.
Pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan sudah seharusnya rakyat mendukung dan menjaga intitusi KPK agar tugas memberantas korupsi dapat berjalan baik.
Ray Rangkuti juga menambahkan KPK adalah lembaga independen yang tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun.
“KPK kan lembaga independent. Janganlah diintervensi. Seharusnya kita dukung KPK agar mereka bisa fokus bekerja memberantas korupsi,” tegas Ray.
Sebelumnya aksi unjuk rasa dilakukan oleh sejumlah OKP, LSM dan Pimpinan KPK lama guna memprotes Ketua KPK Firli Bahuri.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari