FGD NasDem Cari Jalan Keluar dari Ancaman Krisis Pangan Dunia

Kamis, 09 Juni 2022 – 14:59 WIB
Suasana Focus Group Discussion (FGD) NasDem yang bertajuk "Perkembangan Ekonomi, Pangan dan Geopolitik Dunia" di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (8/6) Foto: dok DPP NasDem

jpnn.com, JAKARTA - Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP NasDem mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk "Perkembangan Ekonomi, Pangan dan Geopolitik Dunia".

FGD berlangsung di Ballroom NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (8/6) itu menyoroti perkembangan ekonomi, pangan, dan geopolitik serta geostrategi dunia yang terjadi saat ini terhadap Indonesia.

BACA JUGA: Indonesia Bahas Isu Prioritas dalam Digital Economy Working Group G20

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan Presiden Soekarno pernah menyeroti masalah ketahanan pangan saat peletakan batu pertama Fakultas Pertanian IPB.

"Perjalanan sejarah menunjukkan 70 tahun yang lalu saat peletakan batu pertama pendirian fakultas pertanian yang menjadi IPB saat ini Bung Karno mengingatkan persoalan pangan adalah persoalan hidup dan matinya suatu bangsa," kata Lestari Moerdijat dalam sambutan pembukanya.

BACA JUGA: Ada Banyak Promo Menarik Dari Adira Finance di Jakarta Fair, Simak!

Dia meminta semua pihak agar tidak sekadar berbicara dalam berjuang mewujudkan tantangan tetapi penting untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang tercermin dari adanya ketersediaan bahan pangan yang cukup dengan berbagai cara bagi masyarakat.

Dia juga menyebutkan jika berbicara ketahanan pangan, banyak sekali masalah yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu sama lain.

BACA JUGA: NasDem Buka Pintu untuk M Taufik Bergabung

"Kita juga berbicara lahan pertanian produktif yang terus menyusut kemudian bagaimana berkurangnya jumlah tanah persawahan, alih fungsinya tanah persawahan dan masih banyak lagi hal-hal yang perlu menjadi perhatian kita semua," lanjutnya.

Lestari Moerdijat juga menjelaskan situasi geopolitik dunia tentu menjadi bagian tak terpisahkan dalam membahas ketahanan pangan.  

"Dari sinilah nanti diharapkan mudah-mudahan dapat memetik setiap pemikiran untuk merangkum sebuah langkah strategis dan dapat menyampaikannya kepada para pengambil kebijakan untuk mengambil keputusan dan memperkaya politik gagasan yang menjadi nadi perjuangan," lanjutnya.

Perempuan yang karib disapa Rerie itu menambahkan, kekayaan paradigma berpikir pada kegiatan FGD kali ini menjadi cermin untuk terus bekerja buat masyarakat Indonesia.

"Jalan restorasi menuju Indonesia maju adalah landasan kerja dan implementasi Restorasi Indonesia dalam berbagai sektor kehidupan bangsa Indonesia," ucapnya.

Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto yang turut hadir sebagi pembicara menjelaskan masyarakat Indonesia harus siap dalam menghadapi berbagai ancaman krisis, termasuk krisis pangan. 

"Kalau kita belajar tentang pengelolaan krisis yang pertama masalah terbesar pada saat kita bersiap menghadapi krisis adalah kita tidak sadar menuju krisis masalah terbesar pada saat kita pengelolaan krisis. Kita tidak sadar kita sedang krisis," kata Andi. 

Dia mengungkapkan  dalam arahan Presiden Joko Widodo sudah dijelaskan bahwa semua pemangku kepentingan harus dapat meningkatkan sense of crisis.

"Sehingga kita memiliki sensitivitas ketika indikator yang ada bergerak ke arah sana pada saat kita bergerak ke arah krisis nah, tone-nya itu sudah tone survival," lanjutnya. 

Di sisi lain Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan bangsa Indonesia harus membangun sebuah strategi baru untuk menghadapi berbagai ancaman yang mungkin terjadi.

"Kami coba membangun strategi baru untuk menghadapi climate change yang ada dan memang krisis pangan yang bisa saja dihadapi," ucap SYL. 

FGD itu sendiri dimoderatori Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung dan dihadiri oleh Gubernur Lemhanas RI, Andi Widjajanto, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Nathan Kacaribu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Fransiscus Welirang, dan Akademisi Pertanian, Bustanul Arifin.

Hadir pula Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Ukay Karyadi, Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Rizal E Halim, Ketua Kelompok Fraksi NasDem Komisi XI DPR RI, Fauzi H Amro, dan Anggota Komisi IV DPR RI, Yessy Melania sebagai penanggap.(mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 3 Strategi BRI Pacu Inklusi Keuangan


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
FGD   NasDem   Krisis Pangan   Ekonomi   pangan  

Terpopuler