FIFA Juga Denda Barcelona Rp 5,7 Miliar

Kamis, 03 April 2014 – 09:14 WIB

ZURICH - Awan gelap menyelimuti klub yang diklaim tersukses sepanjang sejarah sepak bola modern, Barcelona. Klub Catalan tersebut diganjar sanksi berat. Tak tanggung-tanggung, sanksi itu langsung diberikan federasi sepak bola dunia FIFA. Barcelona dinyatakan bersalah dalam kasus transfer pemain bawah umur.
      
FIFA menghukum Barcelona dengan larangan transfer pemain selama dua periode transfer. Yakni transfer musim panas dan transfer musim dingin baik di level nasional maupun internasional. Ini berarti mereka akan puasa transfer selama setahun terhitung mulai musim depan. Tak cukup sampai di situ, FIFA memerintahkan Barcelona membayar denda CHF 450 ribu atau setara Rp 5,7 miliar.
      
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu (2/4), FIFA menyatakan bahwa Barcelona telah melanggar pasal 19 regulasi FIFA tentang status dan transfer pemain. Pasal tersebut mengatur perlindungan terhadap para pemain di bawah umur yang belum memiliki dasar hukum untuk terikat kontrak atau transfer internasional.
      
Situs FIFA menyebutkan bahwa pelanggaran tersebut sangat serius. Barcelona melanggar kontrak dengan merekrut 10 pemain di luar Spanyol yang masih di bawah umur. Praktek ilegal itu ternyata dilakukan Barcelona sepanjang 2009-2013. Karena itu, dalam sanksi tersebut FIFA memerintahkan Barcelona mengembalikan para pemain tersebut ke asalnya dalam waktu 90 hari.
      
"Komite Disiplin memahami bahwa pemain muda sepak bola sangat rentan terhadap eksploitasi dan pelecehan di negara lain. Fakta ini (tindakan Barcelona, Red.) menunjukkan bahwa proteksi terhadap para pemain di bawah umur sangat penting," rilis FIFA di situs resminya.
      
FIFA memang sangat memperhatikan para pemain di bawah umur alias anak-anak. Mereka khawatir klub-klub bisa dengan gampang membeli mereka di usia muda saat harga mereka masih sangat rendah. Mereka direkrut kemudian "dipaksa" untuk bermain sepak bola.
      
Padahal, FIFA menganggap seseorang bermain sepak bola profesional adalah karena pilihan hidupnya. Karena itulah, kontrak pemain harus dilakukan saat mereka sudah memiliki kendali hukum atas dirinya sendiri. Yakni saat berusia dewasa atau berumur lebih dari 18 tahun dalam regulasi FIFA. Merekrut anak-anak untuk bermain sama dengan eksploitasi karena mereka masih harus bermain dan belajar, bukan bekerja dengan ikatan kontrak.
      
Pasal 19 regulasi FIFA sejatinya membolehkan pemain di bawah umur. Tapi itu dengan syarat-syarat ketat seperti harus disekolahkan, diberi pelatihan di luar sepak bola, orangtua pemain harus pindah ke negara lokasi klub"tapi bukan untuk kepentingan sepak bola, hingga menjamin akomodasi.
     
Sanksi tersebut tak hanya diberikan kepada Barcelona. Real Federaci"n Espa"ola de F"tbol (RFEF) yang notabene adalah PSSI-nya Spanyol juga diganjar hukuman. FIFA menganggap RFEF terlibat dalam pelanggaran tersebut karena berperan dalam transfer dan meregistrasi pemain bawah umur.
      
"RFEF didenda CHF 500 ribu (Rp 6,3 miliar) dan selama setahun diwajibkan untuk membenahi regulasi mereka terkait transfer pemain sepak bola di bawah umur. RFEF harus menyesuaikan peraturan mereka dengan FIFA," imbuh mereka.
      
Barcelona dan RFEF ketahuan melanggar tersebut berkat sistem integral bernama FIFA Transfer Matching System (FIFA TMS). Di dalam sistem tersebut, FIFA menemukan kejanggalan dalam proses transfer yang dilakukan Barcelona dan RFEF. Temuan tersebut kemudian diinvestigasi hingga akhirnya mereka diganjar sanksi berat. (aga)

BACA JUGA: Firda Akhirnya Dipanggil Perkuat Tim Piala Uber

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho: Gol Ketiga PSG Sangat Konyol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler