jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI dari Provinsi Papua Barat Filep Wamafma menyampaikan apresiasi kepada Kapolri terkait kebijakan afirmasi tentang penetapan 103 orang Perwira Orang Asli Papua (OAP).
Menurut Filep, kebijakan tersebut merupakan angin segar bagi pemuda-pemudi di Papua. Apalagi penetapan dilakukan secara besar-besaran di lingkungan Polda Papua maupun Papua Barat.
BACA JUGA: Presiden Cabut Lampiran Perpres Investasi Miras, Ini Reaksi Senator Filep Wamafma
Sebelumnya, Filep telah menyuarakan aspirasi kepada Kapolri terkait promosi Perwira khususnya pemberdayaan Anak Asli Papua di lingkungan Polri. Hal itu disampaikan senator Filep saat rapat kerja antara Komite I DPD RI bersama Kepolisian.
“Kami sangat mengapresiasi karena Kapolri secara cepat mengakomodasi dengan baik apa yang diinginkan oleh rakyat Papua, secara khususnya dalam perekrutan perwira dan Tamtama," ujar Filep, Sabtu (13/3).
BACA JUGA: Senator Filep Sebut Miras Menyumbang Angka Kematian di Papua
Selanjutnya, Filep berharap langkah tersebut adalah jalan untuk memberdayakan Orang Asli Papua (OAP) termasuk dalam penempatan jabatan strategis ke depan, baik sebagai pimpinan di Papua atau di luar tanah Papua.
“Menurut kami, ini langkah yang sangat tepat untuk memperdayakan OAP dari sisi Polri dan TNI, sehingga benar-benar menyiapkan anak-anak OAP sebagai pemimpin masa depan," ujar Filep/
BACA JUGA: KSB Kembali Berulah, Pesawat Digeledah, Todongkan Senjata, Waduh!
Dia menilai Kapolri mampu menerjemahkan keinginan masyarakat. Kapolri, menurut Filep, benar-benar menangkap kebutuhan daerah terutama perasaan anak-anak Papua untuk terlibat lebih dalam Lembaga penting ini.
"Saya sangat apresiasi,” kata Senator Filep yang juga Akademisi STIH Manokwari ini.
Dia juga mengapresiasi kepada Kapolda Papua Barat karena telah menunjukkan sikap arif dan bijaksana kepada masyarakat dalam menjalankan kebijakan yang diambil Kapolri.
Namun, Doktor Lulusan Unhas ini meminta agar proses yang dilakukan benar-benar diawasi secara ketat. Dia mengingatkan jangan sampai tujuan afirmasi persentase untuk OAP dikurangi secara jumlah.
“Info terbaru, anak-anak di Provinsi Papua melakukan protes. Rasio OAP jumlahnya masih kurang. Ini penting untuk diawasi," ujar Filep.
Sebab, dia tidak ingin ada diskriminasi dan ketidakadilan yang tumbuh di tubuh Polri maupun TNI. Apalagi kebijakan otsus jelas-jelas menekankan pada pengutamaan Orang Asli Papua.
Untuk itu, dia meminta Polda sekaligus Polri menyikapi problem di lapangan dengan serius sehingga tidak memunculkan masalah baru.
“Intinya, kami apresiasi kebijakan, tetapi jangan lupa melakukan pengawasan ketat karena masih ada beberapa masalah yang kami dengar dalam proses rekrutmen di lapangan,” ujarnya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich