jpnn.com, MANILA - Perlakuan negara-negara Teluk terhadap tenaga kerja asing tampaknya belum berubah ke arah lebih baik. Baru-baru ini, Filipina memutuskan berhenti mengirim tenaga kerja ke Kuwai.
Keputusan ini diambil selang sehari setelah Presiden Rodrigo Duterte menyebut ada kasus di mana majikan yang kasar membuat empat pekerja rumah tangga melakukan bunuh diri.
BACA JUGA: Terjadi Gelombang PHK tapi TKA seperti Diberi Karpet Merah
Dia juga mengatakan bahwa banyak wanita Filipina yang telah mengalami pelecehan seksual di negara kaya minyak tersebut.
Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Ketenagakerjaan Filipina Silvestre Belo mengatakan, saat ini ada enam hingga tujuh kasus kematian pekerja Filipina di Kuwait sedang diselidiki.
BACA JUGA: Filipina Dilanda Bencana Bertubi-tubi Jelang Natal
Isu ini mencuat ketika jasad wanita Filipina yang diduga bunuh diri di Kuwait dikembalikan ke kampung halamannya. Keluarganya mengatakan bahwa ada tanda-tanda pelecehan seksual dan beberapa organ tubuh wanita tersebut hilang.
Menurut data Kementerian Luar Negeri Filipina, saat ini tercatat ada lebih dari 250.000 warga Filipina yang bekerja di Kuwait. Sebagian besar dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga.
BACA JUGA: Kapal Feri Mengangkut 251 Orang Tenggelam di Filipina
Mereka termasuk di antara 2.3 juta orang Filipina yang tercatat bekerja di luar negeri. Tujuan umum lainnya termasuk UEA, Qatar dan Arab Saudi. (mel/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawan Filipina di Piala Davis, Indonesia Andalkan Wajah Muda
Redaktur & Reporter : Adil