Filipina Mulai Vaksinasi COVID-19: Fase Pertama Khusus untuk Pahlawan

Senin, 01 Maret 2021 – 18:06 WIB
Vaksin Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, MANILA - Filipina memulai program vaksinasi COVID-19 pada Senin (1/3), dengan memprioritaskan petugas kesehatan saat negara itu mencoba mengamankan pasokan vaksin untuk mengatasi salah satu epidemi virus corona paling sulit di Asia.

Petugas kesehatan di enam rumah sakit pemerintah di wilayah ibu kota menerima vaksin Sinovac Biotech yang disumbangkan oleh China pada Minggu (28/2), satu-satunya produk vaksin yang diterima Filipina sejauh ini.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Siap jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Nusantara

"Anda benar-benar pahlawan selama masa pandemi ini, jadi Anda berhak menjadi yang pertama dalam antrean untuk menerima vaksin," kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque kepada petugas kesehatan.

Filipina telah melaporkan 576.352 kasus COVID-19 secara keseluruhan, termasuk infeksi dengan varian virus corona Inggris yang lebih menular. Negara itu telah mencatat 12.318 kematian.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran Covid-19, BIN Siap Kawal Vaksin Nusantara

Filipina bertujuan untuk menginokulasi 70 juta dari 108 juta orang warganya tahun ini, untuk mencapai kekebalan kelompok dan membuka kembali ekonomi yang pada 2020 mengalami kontraksi terburuk, sebagian besar karena pembatasan ketat pada pergerakan yang berlaku sejak pertengahan Maret.

Filipina sedang mengejar ketinggalan dengan tetangganya di Asia Tenggara meskipun memiliki salah satu masalah virus corona terburuk di kawasan itu.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Minta BPOM Adil Perlakukan Vaksin Nusantara seperti Sinovac

Negara itu adalah yang terakhir memulai program imunisasi dan memiliki tantangan tidak hanya untuk memastikan pasokan vaksin, tetapi untuk meyakinkan warganya untuk mau menerimanya, di tengah kekhawatiran akan keamanan.

Carlito Galvez, mantan jenderal yang mengepalai strategi vaksin pemerintah, mengatakan Filipina mungkin tidak akan bergerak maju kecuali semua orang diimunisasi.

"Itu adalah kewajiban moral kami," kata Galvez, yang menerima suntikan vaksin dan mengatakan bahwa vaksin itu adalah "dosis harapan".

Pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan sebagian besar produsen utama vaksin virus corona untuk 161 juta dosis gabungan, tetapi telah berjuang untuk mencapai kesepakatan, sementara persaingan yang ketat telah memperketat pasokan.

Peluncuran program telah ditunda beberapa kali, dengan kemunduran terakhir adalah penundaan 525.600 dosis vaksin AstraZeneca yang seharusnya tiba pada Senin. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler