Filipina Ogah Izinkan TNI Bantu Serbu Kelompok Abu Sayyaf

Senin, 11 April 2016 – 13:18 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan, Indonesia kesulitan memberikan bantuan dalam bentuk sumber daya prajurit untuk membantu militer Filipina menyerang kelompok militan Abu Sayyaf. Menurutnya, kesulitan itu disebabkan konstitusi Filipina yang tidak mengizinkan pihak asing terlibat dalam operasi militer di negeri pimpinan Benigno Aquino III itu.

"Konstitusi Filipina melarang. Kemudian kalau melakukan operasi izinnya harus melalui pemerintah (Filipina, red), lalu harus disetujui oleh parlemen," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/4).

BACA JUGA: Sudah Lobi Filipina agar Prajurit TNI Masuk, tapi...

Badrodin menambahkan, pemerintah Indonesia sudah melobi Filipina agar bisa terlibat dalam menyerbu kelompok Abu Sayyaf. Namun, katanya, Filipina tetap tak mengizinkan militer Indonesia masuk.

Meski demikian, kata Badrodin, pemerintah Filipina tetap berupaya mengembalikan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang kini disandera kelompok Abu Sayyaf. Indonesia pun sudah meminta Filipina agar menjamin keselamatan 10 WNI kru kapal Brahma 12 itu.

BACA JUGA: Romi Minta Izin KPK untuk Sampaikan Salam Muktamirin ke SDA

‎"Karena itu  diserahkan sepenuhnya pada pemerintah Filipina. Kita minta melalui Menlu untuk menyampaikan paling utama keselamatan WNI," tandas Badrodin.(mg4/jpnn)

BACA JUGA: Bela Fahri Hamzah, Tim PKS Temui Ketua DPR

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi VIII Temukan Banyak Kelemahan Persiapan Haji 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler