Filipina Perpanjang Darurat Militer di Mindanao

Kamis, 13 Desember 2018 – 18:17 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (depan) saat mendarat di Cagayan de Oro Airport, Mindanao. Foto: AFP

jpnn.com, MANILA - Kongres Filipina mendukung gagasan Presiden Rodrigo Duterte untuk memperpanjang status darurat militer di Pulau Mindanao. Kemarin, Rabu (12/12), kongres sepakat melanjutkan status tersebut hingga akhir 2019.

Alasannya, militer perlu berada di Mindanao untuk mencegah bersatunya ekstremis muslim yang sudah terpecah belah. "Kita tidak bisa menutup mata bahwa Mindanao berada di tengah-tengah pemberontakan." Demikian bunyi surat resmi yang dialamatkan Duterte kepada kongres seperti dikutip Reuters.

BACA JUGA: Makin Edan, Duterte Sebut Uskup Katolik Layak Dibunuh

Pernyataan itu sukses meyakinkan 235 anggota kongres bahwa status darurat militer di Mindanao perlu diperpanjang. Tapi, 28 anggota kongres yang lain tidak sepakat.

Mindanao berstatus darurat militer sejak 23 Mei 2017. Tepatnya setelah terjadi pertempuran maut yang dilancarkan kelompok Maute di Marawi.

BACA JUGA: Piala AFF 2018: Filipina Optimistis Kalahkan Thailand

Kelompok radikal itu juga berusaha mengambil alih Marawi dan menguasai Mindanao. Mereka ingin mendirikan negara ISIS di sana. (sha/c19/hep)

BACA JUGA: Piala AFF 2018: Lihat Gol Filipina ke Gawang Singapura

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah 27 Tahun, Imelda Marcos Akhirnya Divonis Bersalah


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler