Film 13 Bom di Jakarta, Kisah Nyata Perjalanan Indodax

Kamis, 11 Januari 2024 – 03:13 WIB
Indonesia Bitcoin And Crypto Exchange (INDODAX). Foto dok INDODAX

jpnn.com, JAKARTA - Film 13 Bom di Jakarta, sebuah film action berdasarkan kisah nyata yang terinspirasi dari kasus terorisme yang melibatkan crypto exchange INDODAX pada 2015.

“Jadi pada saat awal-awal kita pernah terjebak dalam suatu kasus terorisme yang melibatkan peledakan beberapa bom di pusat perbelanjaan di Jabodetabek. Pelakunya meminta tebusan sebesar 100 Bitcoin,” ujar CEO INDODAX, Oscar Darmawan.

BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Kripto di Indonesia, CEO Indodax Blusukan ke Kampus

Oscar juga bercerita mengenai pengalamannya saat tiba-tiba ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

“Ada empat bom yang dipasang oleh para teroris dan menyebabkan adanya korban terluka akibat ledakan. Maka dari itu, banyak pihak yang terlibat pada penyelidikan itu, dari Intel, Bareskrim Mabes Polri, hingga Densus 88. Kasus saya waktu itu ditangani oleh Irjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, selaku Direktur Cyber Mabes Bareskrim saat itu," ujar Oscar.

BACA JUGA: Bahaya Jika PKPU Kepada Antam Dikabulkan

"Sekarang beliau menjadi Kapolda Sumatera Selatan. Berkat kebijaksanaan dan kecerdasan beliau, saya terbukti tidak bersalah dan akhirnya dibebaskan. Bahkan jadinya Saya membantu mereka untuk melakukan penyelidikan, karena saat itu blockchain masih sangat baru di Indonesia. Saya pun hingga kini kagum dengan beliau,” ungkap Oscar.

Dia menjelaskan mengangkat kasus ini menjadi sebuah film layar lebar merupakan salah satu upaya dari INDODAX untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai kripto.

BACA JUGA: Ciptakan Keunggulan, SIG Berkomitmen Perkuat Inovasi & Kolaborasi

"Ekosistem kripto pada masa itu masih dalam tahap awal dan belum matang seperti sekarang. Regulasi mengenai kripto pun juga belum ada di Indonesia. Maka dari itu, Kami menghadapi berbagai tantangan yang cukup pelik dalam mendirikan startup kripto di Indonesia," jelas Oscar.

Oscar juga mengungkapkan, ide pembuatan film ini berawal dari diskusinya bersama Angga Sasongko, selaku sutradara film 13 Bom di Jakarta pada 2022 silam.

“Mas Angga pernah mendengar kisah terorisme bermotif ekonomi yang melibatkan Bitcoin ini, kemudian beliau meminta izin untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan kepada publik, tapi tentunya dengan didramatisasi. Akhirnya setelah INDODAX berdiskusi secara internal, kita sepakat untuk berkolaborasi membuat film mengenai bagaimana INDODAX membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat. Lalu lahirlah film 13 Bom di Jakarta ini,” ucap Oscar Darmawan.

Film ini diperankan oleh Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono yang memerankan tokoh Oscar Darmawan dan William Sutanto.

Mereka adalah pendiri dari INDODAX yang tanpa diduga terlibat dalam kasus terorisme yang diprakarsai oleh seorang mantan militer bernama Arok.

Arok meminta uang tebusan dalam bentuk Bitcoin melalui platform Indodax, dengan ancaman meledakkan 13 bom yang tersebar di Jakarta satu per satu jika permintaan tidak terpenuhi.

Film 13 Bom di Jakarta ini merupakan salah satu wujud nyata dari INDODAX untuk ikut mengembangkan industri kreatif melalui perfilman di tanah air.(chi/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler