Film 22 Menit Ingatkan Masyarakat Bahaya Terorisme

Rabu, 01 Agustus 2018 – 18:34 WIB
Teaser fim 22 menit. Foto: source Youtube

jpnn.com, JAKARTA - Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Eko mengingatkan, terorisme tidak mengenal agama dan aksi-aksi yang dilancarkan telah merenggut banyak korban.

Karena itu, masyarakat perlu meningkatkan antisipasi dini di lingkungan masing-masing, agar bahaya terorisme dapat terus ditekan.

BACA JUGA: 22 Menit: Angkat Sisi Humanistis Pasukan Antiteror

"Korban terorisme itu adalah orang-orang yang tidak bersalah. Saya kira film '22 menit' sangat baik menggambarkan realitas mereka yang menjadi korban kebiadan aksi terorisme. Semua pihak bisa berperan untuk mencegah," ujar Eko di Jakarta, Rabu (1/8).

Sebelumnya, relawan Arus Bawah Jokowi diketahui menggelar nonton bareng Film 22 Menit di Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa (31/7) kemarin.

BACA JUGA: Ade Firman, antara 22 Menit dan Tulah Jadi Polantas

Nobar diikuti pelajar, mahasiswa, kelompok masyarakat dan pimpinan relawan Jokowi seperti Muhammad Yamin dan Michael Umbas dan sejumlah perwakilan dari Mabes Polri.

Eko menilai film yang berkisah perjuangan aparat menangkap pelaku serangan terorisme di depan Sarinah, sangat baik.

BACA JUGA: Sajikan Drama di Tengah Teror Bom Thamrin dalam 22 Menit

Terutama bagi anak-anak muda yang awalnya tidak mengerti apa-apa, namun terkontaminasi paham-paham radikal.

"Penangkapan teroris yang dilakukan Polri menunjukkan bahwa ancaman ini masih ada. Mari, bersama menumbuhkan di seluruh kalangan masyarakat harus terus waspada dan tidak memberi ruang tumbuhnya paham radikal," kata Eko.

Pandangan senada juga dikemukakan Umar Maya Ibnu Fajar, Sekjen DPP Arus Bawah Jokowi. Ia mengajak para pelajar, mahasiswa dan masyarakat bersama-sama menjadi agen perubahan yang pro aktif dalam menyikapi ancaman dan bahaya terorisme.

Dimulai dari hal-hal kecil, misalnya mengingatkan satu sama lain ketika menerima informasi mengenai ideologi radikalisme.

”Banyak dari anak-anak muda rentan disusupi paham-paham radikal. Ancaman-ancaman itu ada di depan mata. Semua harus bergandengan tangan menangkalnya," pungkas Umar Maya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Macet Akibat Syuting Film Bom Thamrin, Polri Minta Maaf


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler