jpnn.com - Untuk menunjang dan mewadahi bakat siswa dalam bidang perfilman, SMA Ibnu Sina sejak beberapa minggu lalu kembali merilis film yang bertema pendidikan. Dari hasil editing sementara beberapa siswa yang terlibat dalam pembuatan film yang berjudul ‘fid’ ini tampak berbakat dalam akting yang mereka perankan. Ada sembilan siswa yang berperan dalam pembuatan film pendek ini.
Mereka adalah Khafid Risky, Octa Wahyuanti, Agung Septiawan, Diana, Fahmiatul K, Gesta, Sumanto dan Andrian Maulana. Meskipun baru pertama bermain film, kesembilan siswa tersebut tampak tidak canggung berakting di depan kamera. Terutama Khafid, sebagai pemeran utama ia dituntut untuk tampil bagus. Meskipun belum profesional ia merasa harus memberikan yang terbaik sebagai motivasi bagi teman-temannya yang lain.
BACA JUGA: Diajarin Guru Bule Cantik, Mau Dong...
“Bagi kami ini adalah pengalaman yang pertama. Tentu banyak kesalahan yang kami lakukan. Karena memang baru kali ini kami mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan pembuatan film,” ujar Khafid.
Hal senada juga diungkapkan Agung Septiawan. Sebagai penggerak saat shoting berlangsung, dirinya kerapkali mengalami kesulitan. Namun hal itu tak menjadikannya putus asa. Sebab ia menilai teman-temannya yang terlibat dalam film tersebut, mampu mengontrol emosi dan mau diatur.
BACA JUGA: Kurikulum Setengah Matang dan Dipaksakan
“Kita jalani saja sesuai skenario yang ditetapkan. Kuncinya adalah saling pengertian dan menghargai peran satu sama lain,” ungkapnya.
Sebagai salah satu pemeran perempuan, Octa Wahyuanti merasa ditantang untuk mensukseskan pembuatan film perdananya itu. Ia juga bertekad untuk berbuat yang terbaik untuk mengukur bakat dan potensi yang ia miliki dalam seni peran.
BACA JUGA: Dana BOS Madin Tak Cair Setahun
“Kesulitannya ada, semuanya merasakan hal itu. Tapi tetap kita upayakan untuk mendapatkan yang terbagus,” imbuh siswi kelas X ini.
Film ‘fid’ yang kini sedang dirilis SMA Ibnu Sina ini menceritakan kehidupan remaja masa kini. Kehidupan remaja cenderung idealis menjadikan kerapkali menjadikan mereka sosok yang emosional, baik dalam pertemanan, percintaan dan pembelajaran.
Sosok sahabat sejati haruslah menjadi motivator yang selalu mendukung kerabatnya untuk mengambil keputusan dan bersikap yang benar. Sedangkan film perdana yang berhasil dirilis SMA Ibnu Sina menceritakan hubungan anak dengan orang tua. Film ini telah ditayangkan beberapa bulan yang lalu.
Kepala SMA Ibnu Sina Hendro Kusumo MHH, SE menilai bakat siswanya yang tergabung dalam film saat ini terbilang bagus. Pembuatan film pendidikan kali ini selain untuk mewadahi bakat siswa dalam bidang perfilman, juga bertujuan untuk mengisi program ISTV sebagai salah satu telivisi lokal yang dimiliki Ibnu Sina.
Tak hanya membuat film, rencananya sekolah juga mengajarkan para siswa menjadi reporter berita dan presenter dalam sebuah siaran. Seperti pada tahun lalu, saat beberapa siswa Ibnu Sina melakukan praktek menjadi reporter dalam memberitakan kondisi beberapa tempat wisata Malang yang sangat potensial namun tidak mendapatkan perhatian.
“Kita gunakan sarana yang ada untuk menunjang potensi anak-anak. selain ditayangkan di TV sendiri, kita juga tayangkan di beberapa TV lokal Malang, agar karya siswa kami ini dapat dinikmati masyarakat luas,” tukasnya. (imm/sir/oci)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerek Kualitas, Sekolah Ber-SNI Digenjot
Redaktur : Tim Redaksi