BACA JUGA: Persoalkan Prosedur, TPM Bentuk TPF
Tak lama berselang pada 1 Oktober 1965 juga dibentuk Dewan Revolusi atau Dewan JenderalDiharapan ratusan peserta seminar dari berbagai instansi, dua narasumber mengulas tentang cara mencegah makar
BACA JUGA: Noordin Top Diusut Terus
Alfian Tanjung, Dosen IKIP UHAMKA dan ketua umum PP Gerakan Patriot menyuguhkan materi bertema Indikasi dan Sistematika Kebangkitan PKI di Indonesia”Pada waktu kejayaannya, PKI menggencarkan publikasi melalui selebaran-selebaran yang bersifat afitatif, pencetakan buku-buku yang dikarang oleh tokoh-tokoh yang berhaluan sosialis dan komunis, mensosialisasikan sajak-sajak atau puisi serta lagu-lagu yang disebar di kendaraan umum.
”Tapi yang paling terbukti ampuh ialah film-film dokumenter yang memuat perjuangan PKI,” papar Alfian.
Selain itu, kata dia, PKI juga menyiapkan kader dengan cara membentuk kelompok studi yang khusus membahas idiologi marxisme-komunisme di tempat yang disebut Marx House
BACA JUGA: Rekanan Damkar Jabar Ditahan
Selain itu, juga melakukan kaderisasi baik yang bersifat khusus, umum, lokal, nasional, dan internasional.”PKI juga menyusupkan kader ke berbaga pusat kegiatan, seperti telkom, koran, tv, tentara/polisi, buruh, petani, budayawan, aktivitis agama, aktivis perempuan, pengusahaan, dan birokratSelanjutnya mereka membuat jaringan kader di tiap basis penyusupan dan secara khusus diadakan pertemuan antar sampul,” beber Alfian berapi-api.
Dalam makalanya, Alfian juga menyebut, organisasi mantel PKI-muda muncul dengan beragam tampilanAntara lain, PRD sebagai lembaga formal yang dimunculkan di bawah PRS yang agak 'semi formal' yang menjadi sub ordinat dari komunis internasional, Papernas (Partai Persatuan Pembebasan Nasional), disamping gerakan yang bersifat rahasia.
”Gerakan mahasiswa ada namanya Forkot, Famred, Komrad, Forbes, KBUI, FIM-Bandung, FMN, dan LMNDSelain itu, gerakan pelajar ada namanya API, AFRA, dan BajakDi gerakan buruh ada namanya SBSI, FNPBI, PPBI, SBJ, dan SBMKemudian di gerakan tani ada namanya STN dan KPATermasuk di gerakan budaya ada namanya Jakker dan Dekra,” papar Alfian.(gus/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seminggu, Polri Cokok Ribuan Preman
Redaktur : Tim Redaksi