Film PKI Ampuh Cegah Makar

Senin, 10 November 2008 – 18:06 WIB
Alfian Tanjung, dalam Seminar Cegah Makar. Foto : Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA - Film-film dokumenter yang dibuat zaman kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia) terbukti ampuhIndikasi dan sistematika itu tampak pula pada Gerakan '30 September 1965' yang mengejutkan banyak pihak

BACA JUGA: Persoalkan Prosedur, TPM Bentuk TPF

Tak lama berselang pada 1 Oktober 1965 juga dibentuk Dewan Revolusi atau Dewan Jenderal
Untuk mencegah terualangnya perbuatan makar dalam segala bentuknya serta mengawal Pancasila dan UUD 1945, seperti yang terjadi 43 tahun silam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar seminar cegah makar, di Auditorium Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin (10/11).

Diharapan ratusan peserta seminar dari berbagai instansi, dua narasumber mengulas tentang cara mencegah makar

BACA JUGA: Noordin Top Diusut Terus

Alfian Tanjung, Dosen IKIP UHAMKA dan ketua umum PP Gerakan Patriot menyuguhkan materi bertema Indikasi dan Sistematika Kebangkitan PKI di Indonesia
Sedangkan, Dr Saafroedin Bahar, Dosen Program Studi Ketahanan Nasional, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta hadirkan tema Pancasila, Marxisme-Leninisme, dan G30S/PKI.

”Pada waktu kejayaannya, PKI menggencarkan publikasi melalui selebaran-selebaran yang bersifat afitatif, pencetakan buku-buku yang dikarang oleh tokoh-tokoh yang berhaluan sosialis dan komunis, mensosialisasikan sajak-sajak atau puisi serta lagu-lagu yang disebar di kendaraan umum.


”Tapi yang paling terbukti ampuh ialah film-film dokumenter yang memuat perjuangan PKI,” papar Alfian.


Selain itu, kata dia, PKI juga menyiapkan kader dengan cara membentuk kelompok studi yang khusus membahas idiologi marxisme-komunisme di tempat yang disebut Marx House

BACA JUGA: Rekanan Damkar Jabar Ditahan

Selain itu, juga melakukan kaderisasi baik yang bersifat khusus, umum, lokal, nasional, dan internasional.


”PKI juga menyusupkan kader ke berbaga pusat kegiatan, seperti telkom, koran, tv, tentara/polisi, buruh, petani, budayawan, aktivitis agama, aktivis perempuan, pengusahaan, dan birokratSelanjutnya mereka membuat jaringan kader di tiap basis penyusupan dan secara khusus diadakan pertemuan antar sampul,” beber Alfian berapi-api.


Dalam makalanya, Alfian juga menyebut, organisasi mantel PKI-muda muncul dengan beragam tampilanAntara lain, PRD sebagai lembaga formal yang dimunculkan di bawah PRS yang agak 'semi formal' yang menjadi sub ordinat dari komunis internasional, Papernas (Partai Persatuan Pembebasan Nasional), disamping gerakan yang bersifat rahasia.


”Gerakan mahasiswa ada namanya Forkot, Famred, Komrad, Forbes, KBUI, FIM-Bandung, FMN, dan LMNDSelain itu, gerakan pelajar ada namanya API, AFRA, dan BajakDi gerakan buruh ada namanya SBSI, FNPBI, PPBI, SBJ, dan SBMKemudian di gerakan tani ada namanya STN dan KPATermasuk di gerakan budaya ada namanya Jakker dan Dekra,” papar Alfian.(gus/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Seminggu, Polri Cokok Ribuan Preman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler