Fitnah Keji Jika Penangkapan Teroris Dianggap sebagai Pengalih Isu

Jumat, 16 Desember 2016 – 21:41 WIB
Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan mengatakan, salah besar jika ada pihak yang menuding penangkapan terhadap terduga teroris pekan lalu di Bintara, Bekasi sebagai upaya polisi mengalihkan isu kasus Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.

Edi mengatakan, kepolisian tidak mungkin dapat merekayasa tindak terorisme. Apalagi jaringan teroris yang berencana melakukan aksi bunuh diri di Istana Negara itu memang kaki tangan Bahrun Naim yang dikenal sebagai salah satu pentolan Negara Islam Irak Suriah (ISIS).

BACA JUGA: Pemerintah Salurkan Rp 11,8 M Untuk Bangun Rumah Korban Gempa Aceh

"Pelaku juga sudah memberi pengakuan bahwa mereka melakukan itu atas perintah Bahrun Naim dari luar negeri. Jadi bukti, fakta serta pelaku ada. Kalau polisi melakukan itu, pasti terbongkar," ujar Edi, Jumat (16/12).

Melihat fakta-fakta yang ada, katanya, tidak heran jika Polri bereaksi. Terlebih, kata direktur eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) itu, Polri terutama jajaran Densus 88 Antiteror telah berupaya maksimal demi mencegah teror bom sedini mungkin.

BACA JUGA: Wuiihh..Lulusan IPDN Diusul Mengikuti Pendidikan Militer

"Tudingan itu sangat keji dan itu fitnah. Itu bisa diproses secara hukum. Agar masyarakat tidak bingung, tentu sangat baik bila penyebar tuduhan itu meralat pernyataanya kembali," ucap Edi.

Selain itu, Edi juga mengajak masyarakat bijak menilai sebuah peristiwa. Artinya mengapresiasi ketika kepolisian berprestasi. Namun juga kritis jika dalam menjalankan tugasnya ada penyimpangan yang dilakukan anggota kepolisian.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Ancaman Menkeu Justru Disambut Baik Para Pengusaha Karawang

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK dan 4 Menteri Gelar Ratas Penanggulangan Gempa Aceh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler