jpnn.com, BATAM - Suasana duka menyelimuti keluarga Afrian Safitri, 26, di Kaveling Sagulung Baru (Saguba) Blok A/48 Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, Senin (24/12).
Tangis kerabat dan keluarga pecah saat jenazah Afrian Safitri tiba di rumah duka sekitar pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA: Ifan Seventeen: Aku Enggak Tahu Kapan Bisa Nyanyi Lagi
Afrian Safitri-biasa disapa Fitri, merupakan satu dari ratusan korban meninggal dunia akibat bencana tsunami yang melanda Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) malam lalu. Saat musibah itu terjadi, Fitri memang tengah berada di Pantai Carita, Pandeglang, Banten.
"Mohon jika ada kesalahan dari beliau (korban, red) tolong dimaafkan," ujar Rudi, saudara kandung korban.
BACA JUGA: Satu Keluarga Dihajar Tsunami saat Mancing di Tengah Laut
Adik kandung korban, Nazira, mengatakan Fitri memang tengah berlibur ke Pantai Carita, Banten, pada Sabtu (22/12) lalu. Dia ke sana bersama suaminya, Catra Mahottama.
Namun apes, suasana liburan itu berubah menjadi duka. Fitri dan suaminya tergulung ombak besar yang menerjang pantai Carita dan beberapa daerah lain di Banten, sekitar pukul 21.00 WIB, Sabtu (22/12) malam lalu.
BACA JUGA: Ifan Seventeen Gelar Tahlilan di Kampung Mendiang Istri
Kabar duka itu pertama kali diketahui keluarga Fitri pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu suami Fitri, Catra Mahottama menelpon keluarga Fitri di Batam. Catra mengabarkan jika ia dan Fitri terjebak tsunami. Saat itu Catra juga menyebut Fitri hilang terbawa arus.
Mendengar kabar tersebut kedua orang tua Fitri langsung terbang ke Jakarta. Mereka kemudian menuju lokasi bencana untuk ikut mencari Fitri.
Sayangnya, Fitri ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasad Fitri ditemukan 10 jam setelah peristiwa tsunami terjadi.
"Paginya baru ditemukan," ujar Nazira saat ditemui di kediamannya.
Setelah ditemukan, jenazah Fitri langsung diterbangkan ke Batam melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Nazira mengatakan, satu jam sebelum peristiwa tsunami terjadi, Fitri sempat mengunggah video langsung (live) di akun Instagram-nya. "Gak ada ngomong apa-apa, cuman join live Instagram-nya saja," kata Nazira dengan raut wajah penuh kesedihan.Tak disangka, live Instagram itu menjadi momen terakhir ia melihat sang kakak.
Sepupu korban, Junaidi, mengatakan jika Fitri merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia menetap di Jakarta sekitar tiga tahun yang lalu, mengikuti sang suami yang berasal dari Jakarta.
"Dia (korban, red) lahir dan sekolah di Batam. Setelah nikah dia ikut suaminya ke Jakarta," kata Junaidi.
Sementara itu, jasad korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Seitemiang, Batuaji, Senin (24/12) sore. Tangis haru kerabat dan keluarga mengiringi perjalanan Fitri ke tempat peristirahatan terakhirnya. (une)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Para Nelayan yang Selamat dari Tsunami, Ngeri!
Redaktur & Reporter : Budi