Fitur Verifikasi Wajah Bikin 90 Persen Mitra GoJek Merasa Aman Bertransaksi

Sabtu, 19 September 2020 – 19:27 WIB
Gojek. Ilustrasi foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Lebih dari 90 persen mitra GoJek merasa lebih aman dari ancaman kejahatan digital yang marak di masa pandemi.

Hasil riset yang dilakukan GoJek mencatat, mayoritas mitra driver (sebesar 92 persen) menyatakan bahwa akun mereka kini lebih aman.

BACA JUGA: GoJek Dorong Modernisasi Warung Kelontong lewat GoToko

Salah satunya dengan adanya fitur verifikasi wajah. Ditambah kenyamanan dalam beraktivitas sebagai buah dari sistem suspensi yang transparan.

Hal yang sama juga dirasakan mitra merchant Gojek. Mayoritas mitra merchant GoFood (sebesar 93 persen) merasa aman dalam memanfaatkan GoBiz sebagai platform untuk berjualan dan pembayaran non-tunai .

BACA JUGA: Rencana Gojek Jika Pemprov DKI Berlakukan PSBB Ketat Lagi

Berdasarkan hasil survei, tiga aspek utama yang membuat mitra merchant tenang berusaha dengan menggunakan GoBiz adalah keamanan pembayaran, keamanan data usaha, serta keleluasaan dalam pengelolaan mandiri akun GoBiz.

Peneliti Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Ir. Tony Seno Hartono mengatakan, beberapa kejahatan berbasis social engineering memang tetap terjadi di masa Pandemi COVID-19. Sehingga perlu didukung penguatan fitur keamanan dan edukasi.

BACA JUGA: Tingkatkan Keamanan Transaksi, GoJek Sediakan Fitur Sidik Jari untuk GoPay

Kejahatan dimaksud di antaranya Pishing atau penipuan berkedok transfer perbankan. Kemudian Phone Scams (scam kartu kredit, penipu menelepon korban meminta One Time Password/OTP), SMShing (penipuan mengatakan korban menang undian), Impersonation (penipuan bagi-bagi kuota internet) dan sebagainya.

”Tipe manipulasi psikologis ini tidak memanfaatkan kerentanan sistem namun memanfaatkan kelengahan dan kelemahan kompetensi digital si pengguna teknologi. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang bermigrasi ke online, maka para pelaku manipulasi psikis ini pun mengincar mereka,” ungkapnya dalam jumpa pers secara virtual, Jumat (18/9).

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan edukasi yang terus menerus dan konsisten. Tujuannya supaya individu serta para pelaku usaha pengguna teknologi bisa memahami dan menghindari tipe penipuan seperti itu.

Data Kaspersky mencatat terdapat 192.591 serangan phising terhadap UMKM di Indonesia pada kuartal pertama 2020. Naik dari 158.492 pada kuartal pertama 2019. Peretas mengirim email terkait informasi COVID-19 dalam upaya memanfaatkan potensi keingintahuan dan kepanikan.

”Fear mongering (kepanikan) di masyarakat meningkat. Maka kejahatan bersifat social engineering juga meningkat. Padahal ketergantungan masyarakat terhadap platform digital semakin tinggi,” terangnya.

Chief Information Security Officer (CISO) Gojek Group George Do, menyatakan bahwa pihaknya terus memperkuat keamanan sistem dengan melakukan berbagai pembaharuan inovasi teknologi. Inovasi dilakukan di bawah payung Gojek SHIELD sesuai inisiatif #AmanBersamaGojek.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler