jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Nusantara (FKPN) menyikapi kerusuhan bernuansa SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Jumat (29/7), pekan lalu.
Dalam pernyataan sikapnya, Forum ini antara lain menyeru kepada Kapolri untuk mencari dan menindak provokator dalam insiden yang merusak kerukunan dan toleransi antara sesama pemeluk agama di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
BACA JUGA: Korlantas Polri Pasok 780 ribu Material STNK untuk Polda Jawa Timur
Seruan bersama ini disampaikan di Jakarta, Senin (1/8). Mereka terdiri dari Chandra H (Ketua Umum Perisai), Bernard Namang (Ketua Umum GMPPK), Karolin M Natasa (Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik), D. Sures Kumar (Ketua Umum DPN Peradah Indonesia), Ardy Susanto (Ketua Umum DPP IPTI), Arwandi (Ketua Umum GPSI), Kristan (Ketua Umum Gemaku) dan Rusdi (Ketua Umum IKAMI).
Pada bagian lain, Forum ini juga mendesak pemerintah pusat dan khususnya Pemerintah Sumatera Utara untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembuatan lapangan pekerjaan bagi warga Tanjung Balai, Sumut. Selain itu, mendesak pemuka dan tokoh agama, juga organisasi-organisasi pemuda dan keagamaan di Sumatera Utara, untuk meningkatkan kegiatan bersama dan melakukan pembinaan sesuai.nilai-nilai dasar berbangsa Indonesia.
BACA JUGA: Sosialisasikan Nilai-nilai Pancasila Lewat Wayang Kulit
Forum ini berpandangan bahwa kebhinekaan seni budaya merupakan perekat dan pemersatu Indonesia dan bukan sebagai pemicu adanya konflik antar anak bangsa.
Adanya konflik sesama anak bangsa sudah pasti akan memandekkan proses persatuan bangsa yang dengan susah payah telah diusahakan para pemimpin bangsa ini.
BACA JUGA: Usut Bau Busuk di Balik Pemberantasan Narkoba dan Hukuman Mati
"Sudah saatnya semua anak bangsa bergandengan tangan, bersatu padu melawan upaya-upaya merusak Kebhinekaan kita,” demikian pernyataan Forum ini.
“Karena indahnya hidup dalam perbedaan, dalam keragaman ibarat taman bunga dengan berbagai warna-warni jenis bunga.”(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Sudah 4 Tahun Gelontorkan Dana APBN tapi...
Redaktur : Tim Redaksi