Sosialisasikan Nilai-nilai Pancasila Lewat Wayang Kulit

Selasa, 02 Agustus 2016 – 23:47 WIB
Sekjen Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto (dari kiri ke kanan), Gubernur Jatim Soekarwo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna H Laoly dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf saat menghadiri pagelaran Wayang Kulit Nusantara dalam rangka syukuran ditetapkannya 1 Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila, yang diselenggarakan di Alun-alun Kabupaten Blitar, Selasa (2/8). FOTO: ist for jpnn.com

jpnn.com - BLITAR - Banyak kegiatan menarik yang bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila agar bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya melalui pagelaran wayang kulit. 

"Dengan Pancasila sebagai ideologi, kita sebagai suatu bangsa bisa disatukan meskipun ada banyak suku dan golongan. Apa yang sudah digali oleh Bapak Bangsa kita, Bung Karno itu harus kita pegang teguh untuk menjadi pegangan kita,” kata kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, saat pagelaran Wayang Kulit Nusantara dalam rangka syukuran ditetapkannya 1 Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila, yang diselenggarakan di Alun-alun Kabupaten Blitar, Selasa (2/8).

BACA JUGA: Usut Bau Busuk di Balik Pemberantasan Narkoba dan Hukuman Mati

“Dan melalui wayang, kita diajarkan bagaimana kita hidup dengan gotong royong, tenggang rasa, dan saling menghargai," imbuhnya. 

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Fraksi PDIP di MPR Achmad Basarah, seniman Butet Kertaradjasa, dan sejumlah bupati dan walikota di Jawa Timur.

BACA JUGA: DPR: Sudah 4 Tahun Gelontorkan Dana APBN tapi...

Kehadiran Tjahjo dan Yasonna beserta sejumlah elite PDIP dalam acara tersebut juga sekaligus bentuk dukungan dan penugasan langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mendadak tidak bisa hadir karena harus menghadiri acara internasional bersama Presiden Jokowi, di Jakarta.

Tjahjo mengungkapkan, dengan ditampilkannya lakon Bimo Labuh oleh dalang kondang Ki Anom Suroto, bisa menjadi pembelajaran bagaimana seseorang yang sejatinya adalah pemimpin untuk menjalankan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA: 577 Anak yang Tersangkut Kasus Hukum Dapat Remisi

Menkumham Yasonna H Laoly menyampaikan, wayang tidak hanya menyuguhkan soal pertarungan, seperti antara Kurawa dan Pandawa, tetapi juga mengajarkan bahwa suatu kebenaran haruslah diperjuangkan. 

Dalam konteks itulah, dia menilai sangat relevan ketika pagelaran wayang ini menjadi wahana dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, Bung Karno yang sejak kecil menggemari dan menjadikan spirit dalam pewayangan sebagai spirit dalam perjuangannya. Karenanya wayang harus terus memang terus dilestarikan dan dijadikan wahana untuk membangkitkan spirit nilai-nilai Pancasila. 

“Terlebih, sekarang ini dengan telah ditetapkannya 1 Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila. Ini suatu yang luar biasa, kita patut bersyukur," katanya.

Sementara itu, Gus Ipul dalam sambutannya selaku penanggung jawab acara mengungkapkan, acara tersebut adalah sebagai bentuk rasa syukur karena perjuangan panjang agar pemerintah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila telah terkabulkan melalui Keputusan Presiden (Kepres) oleh Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyampaikan terimakasih kepada sejumlah pihak yang sejak awal memberikan dukungan seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Gubernur Jatim Soekarwo, dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

"Kita bersyukur karena punya Pancasila, negara lain berantem, geger, perang saudara. Kita tetap dengan persatuan yang harmoni," katanya.

Sesuai rencana, pagelaran Wayang Kulit Nusantara ini agan digelar di beberapa daerah di Jawa Timur dalam rangkaian acara syukuran Hari Kelahiran Pancasila. Daerah-daerah tersebut antara lain Nganjuk, Ngawi, Madiun, Jombang, Ponorogo, dan Trenggalek. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bapak dan Ibu Anggota Dewan, KPI Hanya Punya Kartu Kuning


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler